Komisi I DPR Dorong Jalur Diplomasi Menyikapi Kasus Pelecehan Simbol Negara

Bonnie Blue atau Tia Emma Billinger, bintang film dewasa asal Inggris. (Foto: Ist)

J5NEWSROOM.COM, Komisi I DPR RI mendorong pemerintah untuk menempuh jalur diplomasi dalam merespons aksi yang diduga melecehkan simbol negara Indonesia oleh kelompok atau individu yang dikenal dengan nama Bonnie Blue. Hal ini disampaikan anggota Komisi I sebagai langkah untuk menjaga hubungan luar negeri sekaligus menegaskan sikap atas kejadian tersebut.

Dalam rapat internal, Komisi I menilai bahwa insiden yang dianggap sebagai penghinaan terhadap simbol negara perlu ditangani secara hati-hati dan proporsional. Mereka menegaskan bahwa respons diplomatik lebih efektif ketimbang tindakan yang bersifat konfrontatif, apalagi mengingat dampaknya berpotensi mempengaruhi hubungan bilateral.

Komisi juga menyarankan agar pemerintah menyampaikan protes resmi kepada pihak asing yang terkait, sekaligus menjelaskan posisi Indonesia mengenai perlindungan simbol negara. Diplomasi diharapkan bisa memperkuat pesan bahwa penghormatan terhadap simbol negara merupakan bagian dari menghormati kedaulatan suatu negara.

Anggota dewan menekankan pentingnya koordinasi antara Kementerian Luar Negeri, instansi terkait, dan DPR dalam menyusun respons yang tepat. Koordinasi tersebut diperlukan agar langkah diplomasi yang diambil mencerminkan aspirasi nasional sekaligus menjaga stabilitas hubungan internasional.

Selain itu, Komisi I DPR juga meminta agar publik diberikan informasi yang jelas tentang kronologi kejadian dan tindakan yang telah diambil pemerintah guna menghindari kesalahpahaman di masyarakat. Penyampaian informasi yang transparan dinilai penting untuk meredam spekulasi serta menjaga rasa persatuan di dalam negeri.

Dengan menekankan pendekatan diplomasi, DPR berharap kasus ini tidak memperburuk hubungan antarnegara, namun tetap menunjukkan bahwa Indonesia tegas dalam mempertahankan martabat simbol-simbol negaranya. Jika diperlukan, jalur hukum internasional bisa dipertimbangkan sebagai bagian dari respons menyeluruh.

Editor: Agung