
Oleh Dr Aqua Dwipayana
SETIAP kejadian pasti ada maksud dan tujuan dari TUHAN. Hikmahnya banyak memberi pelajaran dan pengalaman berharga. Itulah keyakinan saya selama ini.
Berdasarkan hal tersebut, saya selalu menerima setiap kejadian. Sama sekali tidak menyesalinya termasuk atas semua cobaan. Mengambil hikmahnya. Meyakini semua itu menunjukkan kasih sayang TUHAN kepada saya.
Saya sangat bersyukur setiap mengalami kejadian apapun. Positif atau negatif. Sama sekali tidak menyesalinya.
Salah satunya ketika saya sakit di Salatiga sekira lima hari, Rabu sore sampai Minggu (24-28/12/2025). Di saat banyak orang bergembira terutama umat Kristiani yang merayakan Natal.
Setelah sebelumnya melaksanakan agenda yang padat di Papua (Sorong, Jayapura, Biak), Jawa (Tegal, Puwokerto), dan Sumatera (Tanjungpinang, Batam), TUHAN “memaksa” saya untuk istirahat. Berhenti sejenak dari kegiatan yang rutin saya laksanakan: silaturahim serta Sharing Komunikasi dan Motivasi.
Saat sakit saya sangat bersyukur. Merasakan secara langsung TUHAN sayang sekali kepada saya. Menyuruh saya istirahat. Ibaratnya naik kendaraan, disuruh berhenti sejenak untuk pendinginan mesin.
Selama istirahat saya mengoptimalkannya. Secara drastis mengurangi kegiatan menyapa teman-teman baik lewat telepon maupun WhatsApp (WA). Hanya seperlunya saja, terutama membalas WA.
Menikmati Hobi Membaca
Di luar itu, saya tetap menikmati hobi membaca. Melakukannya sambil istirahat. Saya tetap mengikuti perkembangan terkini dan aktual. Dengan begitu nyambung setiap berkomunikasi.
Saya melakukan hobi itu tanpa memaksakan diri. Saat mengantuk terutama karena pengaruh beberapa obat yang dikonsumsi, saya langsung tidur. Bisa berjam-jam. Nikmat sekali.
Saya banyak merenung selama sakit. Mengevaluasi berbagai aktivitas yang telah dilaksanakan. Merasakan langsung bahwa selama ini TUHAN sangat baik kepada saya.
Sebelum sakit jadwal saya di berbagai kota padat sekali. Terkadang Sabtu dan Minggu, waktunya istirahat, saya tetap beraktivitas.
Semua kegiatan tersebut: silaturahim serta Sharing Komunikasi dan Motivasi lancar sekali. Sebagian besar terlaksana sesuai rencana.
Kedua aktivitas itu hobi utama saya. Begitu asyiknya melaksanakan hal tersebut sehingga terkadang tidak mengenal waktu. Saya bisa silaturahim dari pagi hingga dini hari.
Sedangkan Sharing Komunikasi dan Motivasi terkadang dalam seminggu bisa belasan sesi. Sehari lebih dari tiga sesi, bahkan pernah sampai lima sesi.
Energi Bertambah
Kenapa saya bisa melakukan semua itu? Jawabnya hanya satu kata yakni IKHLAS. Sama sekali tidak ada beban melaksanakannya.
Sebaliknya setiap silaturahim serta Sharing Komunikasi dan Motivasi energi saya bertambah. Merasakan aura positif dari semua orang yang berada di sekitar saya.
Komunikasi dengan mereka menyenangkan sekali. Apalagi saat interaktif, dua arah. Saya menyimak dengan serius. Mereka tidak sekedar bertanya, tapi ada juga yang menyampaikan curahan hatinya.
Saat menyimak, saya menunjukkan sikap empati. Mencoba merasakan yang mereka sampaikan. Jika itu terkait masalah, secara jernih mencarikan solusi terbaik.
Ada rasa syukur yang mendalam dan puas tiada tara saat solusi yang diberikan mengena dan sesuai harapan. Orang yang menyampaikan curahan hatinya merasa plong. Unek-unek yang selama ini jadi beban hati dan pikirannya tersalurkan sehingga tidak ada ganjalan. Kemudian mendapatkan jalan keluar terbaik.
Ternyata sikap ikhlas itu sangat menyenangkan. Manfaatnya buat diri sendiri dan orang lain banyak sekali. Kerugiannya tidak ada.
Mempengaruhi Lingkungan
Selama ini saya telah banyak merasakan hasil dari bersikap ikhlas. Menghadapi apa saja, mengutamakan keikhlasan, bukan yang lain.
Dengan selalu bersikap ikhlas terbiasa menerima kondisi apapun bahkan hingga yang terburuk. Sehingga tidak kaget. Menyikapinya dengan tenang.
Sikap ikhlas itu diimbangi dengan selalu berpikir positif. Jadi klop sekali. Hasilnya dirasakan diri sendiri dan orang lain terutama yang berada di sekitar kita.
Terbiasa bersikap ikhlas juga dapat mempengaruhi lingkungan, baik langsung maupun tidak langsung. Sedikit banyak ada orang yang terpengaruh dengan kebiasaan positif itu.
Semakin intens melakukannya bertambah banyak orang yang terpengaruh untuk bersikap serupa. Terus menebarkan energi positif dengan selalu memberikan contoh nyata.
Intinya apapun yang dialami agar selalu bersyukur. Itu wujud nyata konsistensi bersikap ikhlas.
Dari Semarang saya ucapkan selamat membiasakan diri untuk selalu bersyukur dan ikhlas. Salam hormat buat keluarga.
11.45 29122025
Penulis adalah Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional

