J5NEWSROOM.COM, Tanjungpinang – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Tanjungpinang tegas menolak kenaikan tarif pass masuk pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Sabtu (22/7/2023).
Sikap KAMMI Tanjungpinang itu menyikapi berita viral yang sempat tersebar di masyarakat kota Tanjungpinang terkait rencana kenaikan tarif pass masuk pelabuhan sri bintan pura Tanjungpinang. Bahkan, berita acara studi banding pengelolaan terminal penumpang bersama Komisi III DPRD Tanjungpinang dengan PT Pelindo Regional 1 Cabang Tanjungpinang pada tanggal 23 Juni 2023 itu pun beredar luas di masyarakat.
“KAMMI Tanjungpinang dengan tegas menolak kenaikan tarif pass masuk Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang yang menjadi rencana PT Pelindo,” ujar Ketua KAMMI Tanjungpinang Bhakti.
Seperti yang kita ketahui telah beredarnya dokumen kenaikan pass pelabuhan diberbagai media sosial, di dalamnya terdapat nominal kenaikan tarif hingga 50%, semulanya 10.000 menjadi 15.000 untuk dalam negeri.
“Telah banyak beredar dokumen tarif kenaikan pass masuk pelabuhan diberbagai media sosial, yang tadinya 10.000 kini menjadi 15.000, tentunya ini sangat memberatkan masyarakat,” ungkap Bhakti
Untuk itu, lanjutnya, kita minta agar rencana ini tidak terjadi, karena jika rencana kenaikan tarif pass masuk pelabuhan ini terjadi maka rakyat yang akan mengalami dampaknya.
“Kami mengajak masyarakat bersama-sama menolak dan kita juga akan terus kawal agar rencana ini tidak benar-benar terjadi,” tegas Bhakti.
Berikut Pernyataan Sikap KAMMI Tanjungpinang:
- Menolak Kenaikan Tarif Pass Masuk Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang.
- Meminta agar Pemerintah Kota Tanjungpinang dan DPRd Kota Tanjungpinang segera melakukan evaluasi terhadap rencana kenaikan tersebut.
- Meminta Pihak Pelindo membuat keputusan yang tidak membuat rakyat tambah menderita.
- KAMMI Tanjungpinang akan terus mengawal kebijakan tersebut dan mengajak kepada masyarakat kota Tanjungpinang untuk menyuarakan penolakan tersebut.
Editor: Agung