Dr Aqua Dwipayana Ungkap Saling Menghargai, Kunci Sukses Komunikasi Antara Auditor dan Auditee

Flayer Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan  tajuk “Teknik-teknik Komunikasi bagi ASN di lingkungan Itjen Kemenkumham”, Selasa (8/8/2023). (Foto: Aqua/J5NEWSROOM.COM)

J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Agar komunikasi antara auditor dan auditee efektif dan mencapai tujuan yang diharapkan maka keduanya harus saling menghargai. Jangan ada yang merasa lebih hebat dari yang lain. Konsisten melakukannya dan menjadikan hal ini sebagai kebiasaan rutin.

Ketika kedua pihak –auditor dan auditee– saling menghargai maka komunikasinya bakal lancar. Sehingga hubungannya dapat terus terjalin dengan baik.

Selama ini Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) telah mengakui peran penting yang dimainkan oleh Inspektorat Jenderal (Itjen) dalam memastikan pelaksanaan tugas dan fungsi di berbagai unit kerja Kemenkumham berjalan sesuai aturan dan standar yang berlaku. Salah satu aspek krusial saat menjalankan tugas ini adalah komunikasi yang efektif antara auditor (pemeriksa) dan auditee (objek pemeriksaan).

Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana menegaskan hal itu menjelang memaparkan materi Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan  tajuk “Teknik-teknik Komunikasi bagi ASN di lingkungan Itjen Kemenkumham” pada Selasa pagi 8 Agustus 2023 mulai pukul 09.00 sampai selesai dalam acara “Aktif Belajar Plus”. Rencananya dihadiri 273 orang secara luring dan daring.

Kemampuan public speaking, menurut doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tersebut menjadi faktor penentu keberhasilan dalam mengkomunikasikan temuan audit dan memberikan klarifikasi.

“Auditor harus mampu menyajikan temuan dengan jelas, persuasif, dan mengedepankan fakta, serta analisis mendalam. Sementara itu, auditee juga mesti memiliki kemampuan untuk memberikan penjelasan yang tepat dan transparan terkait tindakan perbaikan yang telah atau akan dilakukan,” ungkap pria dengan jejaring pertemanan sangat luas tersebut.

Menurut penulis buku super best seller Trilogi The Power of Silaturahim itu, “Dengan adanya kemampuan public speaking yang baik, proses audit tidak hanya berfokus pada temuan dan koreksi, tetapi juga menjadi kesempatan untuk pertukaran informasi yang lebih baik. Ini membantu meningkatkan akuntabilitas dan kualitas pelayanan di berbagai unit kerja Kemenkumham.”

Dr Aqua Dwipayana menyimpulkan, peningkatan kemampuan public speaking bagi auditor dan auditee merupakan langkah konkret dalam mendukung transparansi, akuntabilitas, dan perbaikan berkelanjutan di lingkungan Kemenkumham. Dengan komunikasi yang baik, audit internal akan semakin berkontribusi dalam memastikan integritas dan kualitas pelayanan yang dihasilkan oleh Kemenkumham kepada masyarakat.

Pihak Internal dan Internal

Dr Aqua Dwipayana melanjutkan public speaking menjadi salah satu kemampuan yang penting untuk dimiliki dalam bidang apa saja, terutama ketika berhubungan dengan pihak internal dan eksternal institusi. Keterampilan persuasi atau kemampuan untuk memenangkan hati orang banyak adalah bagian dari seni berbicara di depan umum.

Komunikasi yang baik, ujar Dr Aqua Dwipayana, menjamin adanya pertukaran pikiran dan pandangan yang benar sehingga tidak terjadi kebingungan. Jika sebuah hal tidak dikomunikasikan dengan baik, maka orang akan sulit mengerti. Kalau dibiarkan, masalah pun akan timbul sebagai dampaknya.

Menurut Dr Aqua Dwipayana ada berbagai macam tujuan dalam public speaking, di antaranya menginformasikan sesuatu. Ini sudah jelas merupakan salah satu tujuan public speaking, malah bisa dikatakan yang paling utama. “Ketika akan berbicara di muka publik, seorang pembicara sudah pasti tahu, bahkan mendalami hal yang akan disampaikan. Misalnya, berupa topik pembelajaran, isu atau permasalahan tertentu, dan hal lainnya,” ujar motivator ulung ini.

Kemudian, tambah Dr Aqua Dwipayana, meyakinkan hal tertentu. Kadang saat seseorang berbicara di depan umum, dia bermaksud meyakinkan perihal sesuatu. Contohnya, ketika calon pemimpin sedang kampanye atau sales panci yang sedang demo masak sambil berpromosi.

“Juga,  memberi peringatan. Tujuan ini sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misal, ketika Pak RT mengingatkan warga untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih. Contoh lainnya, saat ketua satuan tugas Covid-19 mengimbau supaya senantiasa memakai masker,” kata pria dengan jejaring pertemanan sangat luas tersebut.

Lebih jauh Dr Aqua Dwipayana mengatakan, public speaking tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Misalnya, ketika diberikan tugas presentasi, tentu hal yang akan disampaikan kepada pendengar harus dipikirkan dengan baik.

Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana dan Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Hukum dan HAM Ir. Razilu M.Si., CGCAE. (Foto: Aqua/J5NEWSROOM.COM)

Cara Berkomunikasi

Dr Aqua Dwipayana menegaskan komunikasi merupakan bagian penting dari personal branding seseorang. Cara berkomunikasi dan kualitas isi komunikasinya sendiri menunjukkan identitas diri. Komunikasi sangat menentukan dalam meraih simpati publik. Kesalahan komunikasi sekecil apapun bisa berdampak kontraproduktif yang bahkan bisa di luar dugaan kita.

Sebelum berkomunikasi baik lisan maupun tulisan, ungkap Dr Aqua Dwipayana, pikir dulu pesan yang akan disampaikan. “Bayangkan reaksi penerima pesan. Gunakan etika dan kesantunan saat menyampaikannya sehingga orang yang menerima pesan tidak tersinggung, marah, dan emosi yang akhirnya bisa menimbulkan masalah dan konflik,” ungkap Dr Aqua Dwipayana yang menempuh studi linier S1, S2, dan S3 di bidang Komunikasi.

Dalam Ilmu Komunikasi menurut Dr Aqua Dwipayana ada yang disebut dengan istilah ‘irreversible effect’ atau dampak dari pernyataan sebuah komunikasi yang tidak bisa ditarik kembali karena kadung sudah terjadi dampak akibat pernyataan kita. Pesan yang sudah kita sampaikan pertama kali itu berdampak sangat besar.

“Mereka yang tersakiti, tentunya akan menerima permintaan maaf dari orang yang ucapannya menyakiti. Namun batinnya yang sudah terlanjur luka, butuh waktu lama untuk menyembuhkannya,” tutur pria yang selalu mengingatkan setiap orang agar hati dan pikirannya bersih dan jangan membiarkan setitik noda pun masuk ke dalam dirinya.

Menurut Dr Aqua Dwipayana, dalam setiap pesan komunikasi yang sudah disampaikan, kalaupun ada ralat atau revisi, dampak yang dirasakan pertama kali tidak bisa serta-merta terhapus oleh ralat itu. Itulah yang disebut “irreversible effect” dalam komunikasi. “Pikirkan dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, itulah peribahasa yang mencerminkan kearifan lokal orang tua kita dulu,” demikian ditegaskan pria yang selalu menghormati semua orang secara universal ini.

Gaungkan Sepuluh Pesan Penting

Dalam paparan menjelang sesi Sharing Komunikasi dan Motivasi, Dr Aqua Dwipayana menyinggung kembali sepuluh pesan yang selalu digaungkan oleh Razilu selaku Inspektur Jenderal Kemenkumham ke-16. Pembicara laris itu sangat mengapresiasi isinya. Kesepuluh pesan tersebut adalah:

  1. Libatkan Allah Yang Maha Kuasa pada setiap karya, kerja, bahkan dalam setiap urusanmu.
  2. Laksanakan pengabdian dengan ikhlas, jujur, dan berintegritas serta tidak menyalahgunakan kewenangan.
  3. Pastikan setiap karya dan kerjamu selalu bermanfaat seraya terus torehkan berbagai prestasi demi kebanggaan organisasi.
  4. Patri rasa bangga, rendah hati, dan empati dalam memberikan pelayanan.
  5. Terus berinovasi dan kembangkan kreativitas, sehingga mampu beradaptasi menghadapi setiap perubahan.
  6. Hargai setiap orang dan ciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk mewujudkan kedamaian serta keharmonisan dalam berorganisasi.
  7. Tingkatkan kapasitas dan kompetensi sehingga mampu melakukan perbaikan tiada henti dalam pelayanan publik yang berkualitas.
  8. Bersyukur dengan apa yang ada serta jalani hidup sederhana secara halal untuk mengundang ketenangan dan kebahagiaan.
  9. Sikapi setiap keberhasilan yang sedang tertunda dengan sangka baik dan rasa optimis untuk kesuksesan selanjutnya.
  10. Lakukan pengorbanan sejati dengan menaati setiap peraturan dan menghindarkan diri dari perbuatan tercela demi keagungan organisasi.

“Kesepuluh pesan yang disampaikan Inspektur Jenderal Pak Razilu sungguh sangat relevan dengan tugas dan pekerjaan yang dijalani oleh semua pegawai di lingkungan Itjen Kemenkumham. Kesemua merupakan pesan bernas dan berkesesuaian dengan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh semua Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemenkumham,” ungkap pria yang hobi silaturahim dan senang menolong orang lain tersebut.

Menurut Dr Aqua Dwipayana, ASN adalah ujung tombak dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan memiliki nilai-nilai kebaikan, ASN akan lebih cenderung memberikan pelayanan yang ramah, cepat, efisien, dan berkualitas kepada masyarakat.

“Pesan kebaikan dapat membantu menciptakan budaya kerja yang positif, di mana kolaborasi, saling menghargai, dan dukungan antar rekan kerja menjadi norma. Hal ini akan meningkatkan semangat kerja dan produktivitas. Kebaikan juga erat kaitannya dengan etika dan integritas. ASN yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan akan lebih cenderung untuk menjalankan tugas dan kewajibannya dengan jujur, adil, dan tanpa melakukan praktik-praktik korupsi atau pelanggaran etika,” kata Dr Aqua Dwipayana menegaskan.

Lebih jauh disampaikan, ASN yang memiliki pesan kebaikan akan cenderung mengambil keputusan yang lebih bijaksana dan berdasarkan pertimbangan yang lebih luas, dengan mempertimbangkan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

“Selain itu,  pesan kebaikan dapat membantu dalam membangun karakter dan profesionalisme ASN. Hal ini akan menciptakan ASN yang tangguh, berkomitmen, dan mampu mengatasi tantangan dengan sikap positif. ASN memiliki peran sebagai contoh teladan bagi masyarakat. Dengan menunjukkan kebaikan dalam perilaku dan tindakan mereka, ASN dapat mempengaruhi masyarakat sekitar mereka untuk mengadopsi nilai-nilai yang sama,” kata Dr Aqua Dwipayana menguraikan.

Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana dan Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Hukum dan HAM Ir. Razilu M.Si., CGCAE. (Foto: Aqua/J5NEWSROOM.COM)

Undang Sejak Lima Bulan Lalu

Tak kenal Lelah berkeliling Nusantara untuk menjalankan silaturahim yang dirangkaikan dengan pelaksanaan Sharing Komunikasi dan Motivasi, Dr Aqua Dwipayana Selasa pagi ini siap menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi.

Sejak sekitar lima bulan lalu Razilu telah menyampaikan undangan kepada Dr Aqua Dwipayana untuk memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi ke jajarannya pada program “Aktif Belajar Plus” yang rutin dilaksanakan setiap bulannya. Karena tahu jadwal motivator kawakan itu sangat padat sehingga pria asal Buton, Sulawesi Tenggara tersebut jauh-jauh hari telah menginfokan untuk mengundangnya pada Agustus 2023.

Pada Rabu pagi 2 Agustus 2023 Dr Aqua Dwipayana khusus silaturahim ke Razilu di kantornya untuk mendiskusikan rencana tersebut. Mereka ngobrol lebih dari 1 jam.

“Tolong Tuan Guru Aqua berikan pencerahan komunikasi kepada seluruh jajaran saya termasuk kiat sukses berbicara di depan publik,” pinta Razilu yang biasa memanggil Dr Aqua Dwipayana dengan “tuan guru”.

“Insya Allah semua amanah Ustadz Ilu dengan senang hati saya laksanakan,” ujar Dr Aqua Dwipayana yang selalu menyebut “Ustadz Ilu” kepada Razilu. Semula Sharing Komunikasi dan Motivasi dari Dr Aqua Dwipayana akan disampaikan pada 7 Agustus 2023 tapi kemudian diundur menjadi 8 Agustus 2023.

Mengenai Itjen Kemenkumham

Kedudukan:
• Inspektorat Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
• Inspektorat Jenderal dipimpin oleh Inspektur Jenderal.

Tugas Pokok:
Inspektorat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan intern di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Fungsi:
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 949, Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:

• Penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
• Pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;

• Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;
• Penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
• Pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal; danpelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Visi:
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang Andal, Profesional, Inovatif, dan Berintegritas dalam pelayanan kepada Presiden dan Wakil Presiden untuk Mewujudkan Visi dan Misi Presiden “Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.

Misi:
Melaksanakan tata laksana pemerintahan yang baik melalui reformasi birokrasi dan kelembagaan.

Bersama dengan Sekretariat Jenderal, Balitbang Hukum dan HAM, serta BPSDM Hukum dan HAM. Sebagai implementasi misi tersebut, Inspektorat Jenderal dalam menjabarkan visi melalui misi sebagai berikut: Misi Inspektorat Jenderal ini berkaitan dengan peran Inspektorat Jenderal melalui dua peran utama yaitu assurance dan consulting dalam mengawal peningkatan tata laksana pemerintahan yang baik melalui reformasi birokrasi dan kelembagaan di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM.

Editor: Saibansah