J5NEWSROOM.COM, London – Pemilik toserba Harrods Mohamed Al Fayed tiba di Pengadilan Tinggi London, 27 Juli 2007, untuk sidang pendahuluan menjelang pemeriksaan koroner atas kematian putri Diana. (Foto: AFP)
Miliarder asal Mesir Mohamed Al-Fayed, yang membeli toserba mewah Harrods di Inggris, tutup usia pada usia 94 tahun, kata keluarganya. Al-Fayed juga terkenal karena menyuarakan teori konspirasi yang menuding keluarga kerajaan Inggris sebagai aktor di balik kematian putranya dan Putri Diana.
Lahir di Kota Alexandria, Mesir, Al-Fayed memulai kariernya dengan menjual minuman bersoda dan kemudian bekerja sebagai penjual mesin jahit. Dia membangun kekayaan keluarganya di bidang real estate, perkapalan dan konstruksi, pertama di Timur Tengah dan kemudian berkembang hingga ke Eropa.
Meskipun Al-Fayed memiliki sejumlah bisnis yang menjadi simbol kemewahan, seperti Harrods, klub sepak bola Fulham dan Hotel Ritz di Paris, ia selalu dianggap sebagai orang luar di Inggris. Keberadaannya ditoleransi meski tidak sepenuhnya diakui.
Dia berselisih dengan pemerintah Inggris karena penolakan pemerintah untuk memberinya kewarganegaraan dari negara yang menjadi rumahnya selama beberapa dekade. Al-Fayed sering mengancam akan pindah ke Prancis. Pasalnya Pemerintah Prancis justru menyematkan penghargaan sipil tertinggi negara tersebut, Legion of Honour, kepadanya.
Al-Fayed – yang menawan, autokratik, pendendam, dan terkadang sangat blak-blakan – menghabiskan waktu selama 10 tahun untuk membuktikan bahwa Diana dan putranya Dodi dibunuh dalam insiden tragis. Mobil pasangan itu mengalami kecelakaan di terowongan jalan raya di Paris pada 1997 ketika mereka mencoba melarikan diri dari kejaran paparazzi.
Tanpa didukung oleh bukti apa pun, menurut pemeriksaan atas kematian Diana, dia mengklaim bahwa Diana sedang mengandung anak Dodi. Ia menuding Pangeran Philip, suami Ratu Elizabeth, memerintahkan dinas keamanan Inggris untuk membunuhnya agar dia tidak bisa menikah dengan seorang Muslim dan melahirkan bayinya.
Al-Fayed meninggal pada Rabu (30/8/2023), kata keluarganya, sehari sebelum peringatan 26 tahun kematian Dodi dan Diana.
“Nyonya Mohamed Al-Fayed, anak-anak dan cucu-cucunya ingin mengonfirmasi bahwa suami tercinta, ayah dan kakek mereka, Mohamed, telah meninggal dengan damai karena usia tua,” demikian bunyi pernyataan keluarga.
Meskipun Al-Fayed dikenal karena suka menggambarkan dirinya secara berlebihan, dan membual, dia juga merupakan tokoh sentral dalam momen-momen penting dalam sejarah Inggris terkini.
Al-Fayed berhasil mengambil alih Harrods dengan penuh kontroversi pada 1985 sehingga memicu salah satu perseteruan bisnis paling pahit di Britania Raya. Pada 1994, Al-Fayed kembali menjadi buah bibir setelah mengungkapkan bahwa ia telah membayar politisi untuk mengajukan pertanyaan atas namanya di parlemen.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah