Pasokan Gas Melon di Sei Panas Batam Terputus, Warga Mengeluh!

Tampak antrean truk pengangkut gas melon di SPBE PSKP Batam. (Foto: Net)

J5NEWSROOM.COM, Batam – Pasokan gas bersubsidi 3 kilogram di Batam, khususnya di kawasan Sei Panas Batam, putus lagi. Sejak seminggu ini, pasokan gas melon tersebut tidak masuk. Akibatnya, warga di sekitar Sei Panas Batam harus mencari gas 3 kilo itu ke berbagai tempat di Batam.

Salah seorang warga Perumahan Nusa Jaya Sei Panas Batam, Rina mengatakan, dirinya harus mencari gas sampai ke Nagoya dan Bengkong. “Biasanya setiap Kamis gas masuk, ini kosong,” ungkapnya.

Ternyata, salah satu penyebabnya adalah belum perbaikan di salah satu depot atau Satuan Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Batam yang masih belum rampung.

Hal ini juga terlihat saat truk pengangkut Gas LPG 3 kilogram milik sejumlah agen antre panjang di SPBE PT Putra Kelana Selaras Permai (PKSP). Puluhan truk menunggu kedatangan gas melon tersebut.

“Antrean panjang, kalau seperti ini biasanya kami dapat satu trip aja,” ungkap salah seorang supir truk Gas Melon, Kamis (12/10/2023).

“Kalau biasa, dapatlah dua trip. Kan banyak juga agen, jadi berbagi,” tambahnya.

Sementara itu, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut membantah adanya kelangkaan gas melon LPG 3 kilogram di Kota Batam beberapa hari ini.

“Stok LPG itu tidak ada kendala. Stoknya aman dan tersedia. Jadi masyarakat tidak perlu panic buying. Gas melon terdistribusi 100 persen merata di seluruh wilayah Batam,” tegas Area Manager Comm Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, Jumat (13/10/2023).

Pengisian gas di Batam, lanjut Susanto, pelayanannya dilakukan oleh tiga SPBE. Sementara sekitar dua pekan lalu, satu SPBE sedang mengalami perbaikan dan pemeliharaan.

Adapun SPBE yang mengalami maintenance yakni PT Global Citra Surya Gas yang berlokasi di Kabil. Perbaikan diperkirakan selesai pada akhir Oktober ini.

“Jadi yang beroperasi di Batam saat ini hanya dua SPBE. Dua SPBE ini mendapatkan pengalihan pelayanan dari satu SPBE yang sedang dalam pemeliharaan itu. Pantauan dari kami sampai saat ini penyaluran itu tak ada kendala, sudah 100 persen untuk distribusi hariannya,” ujarnya.

Untuk itu, kata Susanto, SPBE yang kini sedang beroperasi akhirnya ditambah lagi jam pelayanannya. Di mana biasanya pengisian berlangsung paling lama sampai pukul 19.00 WIB, dan kini beroperasi hingga pukul 23.00 WIB.

“Jadi jam layanan kita tambah. Pengisian bahkan sampai jam 11 malam. Itu kota mengejar supaya terdistribusi besoknya. Misalnya, di lokasi tertentu itu stoknya sedang kosong berarti sedang dalam pengiriman. Pasti ada beberapa wilayah yang sedang dalam penyesuaian,” ungkapnya.

Pihaknya menekankan tetap berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik ke masyarakat, baik itu yang LPG subsidi maupun non-subsidi. Penyesuaian jadwal dan pengantaran tetap dipenuhi. “Kalau stok menipis wajar, karena itu dibeli. Tapi kan, nanti itu datang lagi stoknya. Yang jelas kami minta masyarakat untuk tetap tenang dan jangan panic buying,” terangnya.

Susanto juga mengimbau masyarakat Kota Batam agar bijak dalam penggunaan gas elpiji 3 kg. Mengingat penggunaan gas bersubsidi tersebut diperuntukkan khusus bagi warga miskin dan tidak mampu.

“Sudah jelas ada wilayah tertentu, rumah tangga tertentu, lalu juga ada sektor satu usaha diperbolehkan. Tetapi ada juga beberapa restoran besar menggunakan elpiji 3 kg,” lanjut Susanto.

Terkait hal tersebut, pihaknya juga telah berkoordinasi bersama pemerintah setempat, baik dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, DPRD Kota Batam, DPRD Kepri, hingga aparat penegak hukum untuk bersama-sama mengawasi penggunaan gas elpiji 3 kilogram.

“Kami juga ucapkan terima kasih kepada Disperindag Batam yang terus mendukung kegiatan operasi kita dan juga memberikan masukan terhadap layanan kami,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau menyampaikan hal sama. Pasokan gas LPG 3 kilogram di Batam cukup, hanya saja satu SPBE ada perbaikan hal inilah menjadi persoalan yang harus diperbaiki Pertamina.

“Stok kita cukup, kuota kita sampai dengan Desember cukup untuk LPG 3 kg. Persoalannya sekarang, tangki gas elpiji kita yang ada di tiga stasiun pengisian gas, satu tumbang dan sedang diperbaiki. Alhamdulillah, infonya sudah mau selesai. Dan kita imbau masyarakat jangan panik,” pesan Gustian.

Editor: Agung