J5NEWSROOM.COM, Virginia – Antariksa Akhmadi, mahasiswa S2 jurusan ilmu perpustakaan dan informasi di University of Maryland, mengaku tidak terlalu sulit untuk mencari makanan halal di sekitar tempat tinggalnya.
Menurutnya, warga di negara bagian Maryland cukup beragam, sehingga memudahkannya dalam mencari makanan halal, khususnya di restoran.
“Kalau kita jalan aja tuh biasanya ada yang halal. Tapi kalau di state yang lain, mungkin yang lebih sedikit penduduknya, itu mungkin agak lebih menantang. Lebih susah nyari toko atau restoran halal,” kata Antariksa kepada VOA.
“Waktu minggu lalu ke Utah, memang kalau mau nyari restoran halal harus googling dulu atau nyari di google maps misalnya,” tambahnya.
Hal ini diakui oleh Halim Miftahul Khoiri, mahasiswa S3 jurusan studi kajian Islam dan Arab di Georgetown University di Washington, D.C. Ia mengatakan, kini berburu makanan halal sudah tidak sesulit dulu, karena masyarakat muslim sudah berkembang di Amerika. Beragam restoran halal pun tersedia di lingkungan kampusnya.
“Banyak sekarang restoran-restoran itu yang mulai memberikan label halal gitu,” cerita Halim saat ditemui VOA.
Supermarket Halal
Untuk memenuhi kebutuhan Ramadan, Halim menyempatkan diri untuk pergi ke supermarket halal yang berlokasi sekitar 20 menit dari tempat tinggalnya. Ia ingin membeli bahan makanan untuk salah satu makanan favoritnya, yaitu sop ayam.
“Walaupun sop ayam Indonesia, tapi saya masih bisa menemukan beberapa bumbunya di toko ini. Sekalian mungkin nanti (membeli) ayam jika perlu dan hal-hal lainnya,” kata mahasiswa yang berasal dari Tulungagung ini.
Selain bisa membeli daging halal dan bahan makanan untuk kebutuhan bulan Ramadan, biasanya ini adalah kesempatannya untuk mencari bumbu-bumbu makanan khas Timur Tengah dengan harga yang terjangkau.
“Karena saya sudah lumayan lama di Amerika, jadi selera makan saya kadang-kadang pengin makanan Indonesia tapi kadang juga pengin explore bikin nasi Biryani, jadi kalau di sini bisa nemuin bumbu Biryani. Jadi aku enggak perlu bikin dari awal. Itu yang memudahkan kalau ke sini,” kata lulusan S2 jurusan kajian Islam dari George Washington University, di Washington, D.C. ini.
Supermarket halal yang Halim kunjungi adalah Halal Depot yang beroperasi sejak Januari 2024 di Falls Church, Virginia, milik Nadim Azimi. Halal Depot menjual daging halal segar yang disembelih dengan tangan, dari peternakan lokal, juga produk bahan makanan segar dan organik.
Untuk bulan Ramadan, supermarket ini juga menawarkan promosi khusus untuk para pelanggannya.
“Kami menawarkan banyak produk spesial, mulai dari kurma, beras, saus, dan lainnya. Kami juga memiliki berbagai macam produk yang dijual dengan harga khusus untuk Ramadan, serta memberikan diskon yang menarik para pelanggan dan masyarakat sekitar,” jelas Nadim Azimi kepada VOA.
Ide bisnis ini berawal dari kesulitan Nadim dalam mencari supermarket yang menjual beragam produk internasional, ia lalu memutuskan untuk membuka Halal Depot yang menyediakan produk halal dari berbagai negara.
Supermarket ini menjual lebih dari 4000 ragam produk dari sekitar 20 negara. Setiap minggu, tokonya menarik 500 hingga 700 pelanggan dengan latar belakang yang beragam. Supermarket ini beroperasi 7 hari seminggu, mulai pukul 9 pagi hingga 9 malam.
“Komunitas di sekitar Halal Depot sangat beragam. Ada warga yang berasal dari Amerika Tengah, Eropa, Asia, Asia Barat, Afrika, dan dari berbagai penjuru dunia lainnya,” lanjut Nadim yang berasal dari Afghanistan.
Seorang pelanggan bernama Israrullah sengaja pergi ke Halal Depot untuk membeli coklat yang hanya bisa ia temukan di toko tersebut.
“Saya datang ke sini untuk membeli coklat. Ibu saya mau pergi ke rumah bibi saya dan inilah mengapa kami membeli coklat,” ujarnya.
Namun, Halim mengatakan, tidak perlu khawatir jika memang tidak bisa menemukan restoran atau supermarket halal, karena supermarket umum di Amerika kini juga ada yang menjual produk berlabel halal.
“Kalau di supermarket yang enggak halal pun, misalkan saya (mencari) daging, kalau seumpama disembelihnya dengan cara yang benar, itu ada label halalnya,” jelas Halim.
“Di dekat saya ada supermarket namanya Mom’s Organic, enggak ada label halalnya di supermarket itu. Tapi kalau saya mau pilih daging yang halal, ada di situ. Bisa milih. Dan harganya juga sama saja,” tambahnya.
Studi dari Pew Research Center mengatakan warga muslim di Amerika mencapai total 1,1 persen pada tahun 2017 dan diperkirakan mencapai dua kali lipat atau sekitar 8,1 juta orang pada tahun 2050.
Situs perusahan riset Technavio menyebut bahwa pasar makanan halal Amerika diperkirakan akan mencapai lebih dari 43 miliar dolar, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 7,42 persen antara tahun 2023 dan 2028.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah