J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Presiden Joko Widodo meninjau kesiapan infrastruktur mudik di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (8/4). Menurutnya, sejauh ini semua hal relatif terkendali sehingga penumpang pun cukup nyaman untuk melakukan perjalanan menuju kampung halamannya pada lebaran kali ini.
Pada kesempatan ini, Jokowi pun menaruh perhatian pada kemacetan yang terjadi di Pelabuhan Merak, khususnya yang berkaitan arus kendaraan bermotor di Ciwandan. Ia pun menegaskan bahwa pihak Kementerian Perhubungan akan segera mengatasi permasalahan ini.
“Saya melihat secara umum sedikit yang perlu penanganan secara fokus yaitu di Merak yang utamanya, yang berkaitan dengan sepeda motor di Ciwandan. Tapi tadi minta penjelasan ke Menteri Perhubungan semuanya sudah dicarikan solusi,” ungkap Jokowi.
Lebih jauh, mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun mengklaim bahwa manajemen mudik lebaran kali ini jauh lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini, katanya, terlihat dari tidak adanya antrian panjang di bandara, stasiun dan terminal.
“Kalau dibandingkan dengan tahun-tahun yang lalu, saya kira tahun ini jauh lebih bagus. Saya tidak melihat ada antrian yang terlalu panjang di airport, stasiun, terminal yang begitu ramai dan berdesak-desakan saya melihat tidak ada. Ya manajemen yang baik ini diteruskan, jika ada masalah kecil-kecil diselesaikan, Saya kira perencanaan yang rapi akan memunculkan pelaksanaan yang baik. Ini telah diorganisir dengan sangat baik,” jelas Jokowi.
Pengamat Transportasi Darmaningtyas mengakui bahwa pemerintah cukup bisa mengantisipasi arus mudik lebaran kali ini yang diprediksi akan mengalami lonjakan. Berdasarkan catatan Kementerian Perhubungan, jumlah mereka yang mudik lebaran tahun ini mencapai 193,6 juta orang, naik dari tahun sebelumnya yang diperkirakan sekitar 123,8 juta orang.
“Saya kira memang betul bahwa tahun ini termasuk kita katakan sukses karena memang tidak penumpukan. Memang ada kemacetan sedikit terjadi di Pelabuhan merak dari tanggal 5 April-7 April kemarin. Tetapi itu, disebabkan oleh pengaturan di kawasan Merak, tapi kalau dari, misalnya, pemberangkatan sepeda motor di Ciwandan itu cukup lancar,” ungkap Darmaningtyas.
Ia juga melihat bahwa tidak ada kemacetan yang berarti di jalan tol Trans Jawa dan Trans Sumatera. Terkait kecelakaan yang terjadi dalam masa mudik ini, menurutnya bukan berarti disebabkan oleh perencanaan mudik dari pemerintah yang tidak baik. Kecelakaan, katanya, memiliki banyak faktor mulai dari angkutan yang digunakan hingga kondisi supir.
Agar arus mudik dan balik dalam setiap lebaran bisa lebih baik dari sebelumnya, ia menyarankan pemerintah untuk lebih memperbanyak angkutan mudik lebaran secara gratis. Selain bisa menekan angka kecelakaan, katanya, hal tersebut diyakini juga bisa menurunkan tingkat kemacetan yang ada.
“Menurut saya adalah diperbanyak angkutan mudik gratis lebaran. Itu yang bisa mengurangi penggunaan sepeda motor karena kalau kita lihat salah satu permasalahan yang muncul saat ini sebetulnya masih banyaknya pemudik dengan menggunakan motor. Baik itu arah Sumatera maupun arah Jawa Tengah, Jawa Timur. Oleh karena itu saya kira ke depannya pemerintah lebih memperbanyak angkutan mudik gratis termasuk ke arah Sumatera supaya pengguna motornya itu berkurang sehingga bisa mengurangi angka kecelakaan lalu lintas,” jelasnya.
Senada dengan Darmaningtyas, pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai bahwa pemerintah harus lebih memperbanyak angkutan mudik gratis. Selain itu, menurutnya, pemerintah harus melarang mudik dengan menggunakan sepeda motor.
“Manajemen mudik yang harus diperbaiki itu, mudik motor tidak efektif. Hilangkan saja, dan diperbanyak mudik gratis, tetapi mudik yang baik,” jelas Djoko.
Mudik gratis yang baik itu, kata Djoko, adalah mudik dengan menggunakan angkutan umum yang baik, dengan supir yang berpengalaman. Dengan begitu, menurutnya. angka kecelakaan dengan menggunakan bus juga bisa ditekan lagi.
Djoko juga mengatakan perlunya manajemen yang lebih baik dalam penyelenggaraan program mudik gratis. Menurutnya, pemerintah harus memiliki satu kanal khusus bagi masyarakat untuk bisa mendaftar mudik gratis cukup satu kali. Dengan begitu, tidak ada lagi masyarakat yang mendaftar ganda untuk program tersebut. Pasalnya, banyak angkutan mudik gratis yang cenderung kosong karena masyarakat kerap mendaftar mudik tidak hanya ke satu program mudik gratis.
“(Program) bus mudik gratis itu cukup satu kanal saja, tidak usah banyak kanal. Banyak bus yang kosong karena banyak satu orang yang mendaftar lebih dari satu mudik gratis. Jadi dibuat satu kanal, sehingga penumpang tidak bisa mendaftar ganda. Kalau dia membatalkan harus dikasih denda atau sanksi tidak boleh ikut mudik gratis berapa tahun misalnya,” pungkasnya.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah