J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Dosen Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) STIT Internasional Muhammadiyah Batam Lesti Kaslati Siregar, Rabu (24/4/2024), berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul ‘Desain Model Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Culturally Responsive Teaching di Sekolah Dasar’.
Pemberian gelar doktor ini disampaikan secara resmi oleh Ketua Tim Penguji Ujian Terbuka Disertasi Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Prof Dr Dedi Purwana E S., M. Bus.
“Setelah mempertahankan Disertasinya dengan ini kami menyatakan bahwa Promovendus Lesti Kaslati Siregar berhak menyandang gelar doktor, semoga dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan pendidikan di Indonesia, utamanya di kampus STIT Internasional Muhammadiyah Batam dan Muhammadiyah,” tutup Ketua Tim Penguji.
Di hadapan promotor dan penguji, Lesti menyampaikan ucapan terima kasih atas bimbingan selama penelitian ini berlangsung. “Terimakasih atas bimbingan Promotor dan masukan dari para penguji, tentu perjuangan meraih gelar Doktor tidaklah mudah, kepada Pimpinan Kampus STIT Internasional Muhammadiyah Batam kami ucapkan terimakasih atas dukungannya selama ini,” ujar Lesti yang saat diberi kesempatan untuk menyampaikan ucapan terimakasih dan kesan – kesan sebagai Mahasiswa S3 Pascasarjana UNJ.
“Ditambahkannya, sebagai kader persyarikatan Muhammadiyah khususnya Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah kami ucapkan terimakasih atas semua dukungannya sehingga disertasi ini dapat kami selesaikan,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua II STIT Internasional Muhammadiyah Batam, Abdul Rahman Syahputra Batubara, menyampaikan ucapan selamat dan berharap Lesti dapat mengembangan dan menerapkan hasil penelitiannya di Kampus STIT Internasional Muhammadiyah Batam.
“Selamat kami mengucapkan kepada Lesti yang telah menyandang gelar doktor, Lesti merupakan dosen di STIT Internasional Muhammadiyah Batam ke-2 yang telah berhasil memperoleh bergelar doktor, penelitian Lesti perlu diterapkan di Kota Batam mengingat lokasi Batam cukup strategis sangat dekat dengan negara Singapura dan Malaysia,” kata Abdul Rahman.
Editor: Agung