Wakanda Paradoks
Sebuah kisah dari negeri konaha wakanda
subuh pagi siang sore yang tanpa malam
kelabu buku itu diproklamirkan
menjadi paradoks wakanda
tujuh poin indikator mempancang
hujah kehilangan negeri nusawantaru
Sang penulis dua kali kalah perang
menunggang kuda poni
pada kecurangan yang ketiga
mustahil kalah dalam kelam
kebodohan keledai terperosok
lubang yang sama
Curang pilihan kata yang jenial progresif
merespon culas biadab dua
kali kalah tiga ah dungu keterlaluan
aku mereka pun pasti kan terkekeh
tuan itu omon omon
Aku itu ketika saya membangkit
menjadi sang proklamator
anak ideologis pemegang amanah
baru saja kemarin ditasbih
lembaga demokrasi penculas pemilihan
muslihat sang pengetua kena sangsi
terakhir yang tak pernah berakhir
Wahai warga bangsa nusawantaru
dengarkan bahwa curang bukan omon omon.
Itu benar adanya. Itulah paradoks
kehancuran seperti pesan kisah
ghost pleet tujuh tahun lalu
di negeri wakanda saya.
Pekanbaru, awal Mei 2024.
Konstitunepotisme
Relasi kuasa keluarga dalam undan undan
bukan omon omon kisah dari ibu negeri
nusawantaru terus berkelakar manuver.
Nepotis itu bukan depotis.
Nepotis juga bukan dinastis apalagi statis.
Nepotis itu dinamis bertelikung penolak logika
sahibul kisah sebuah keluarga saling menafi
akan perbuatan diri sendiri.
Pagi itu segerembolan orang merorong
lembaga konstitunepotisme. Mereka memaksa
nurani mengeksaminasi bawah sadar ihwal
mengubah ulang definisi nepotisme
dalam undan undan di kampung nusawantaru.
Sembilan tahun sebelumnya di kampung nusawantaru
tak kenal nepotis pun depotis. Kami masih ingat kala itu
pak laka memprediksi pun mengingatkan
kehancuran negeri.
Pekanbaru, awal Mei 2024.
Song Ong
Song ong tak kuasa tawa terkekeh
tatkala asam polet meleleh pundi pundi oligarki
pada song ong yang masih punya kuasa
tak sampai dua kepal tangan menunggu mati
Song ong tak sadar pikir
ihwal karakter kuasa
yang enggan disaingi
bulat pipih utuh bundar
cenderung korup tanpa oposisi
dengan cermin pun
tak hendak berbagi
Song ong
sadarlah diri
kuasa itu adalah api.
Pekanbaru, awal Mei 2024