Elon Musk Janjikan Investasi Jangka Panjang kepada Jokowi

Presiden Jokowi Berjabat tangan dengan Elon Musk di sela-sela acara World Water Forum (WWF) di Bali, Senin (20/5) (biro Setpres)

J5NEWSROOM.COM, Bali – Salah satu orang terkaya di dunia, Elon Musk berjanji di hadapan Presiden Joko Widodo bahwa perusahaannya akan berinvestasi di tanah air dalam jangka panjang.

“Saya percaya diri bahwa perusahaan saya akan berinvestasi di Indonesia dalam jangka panjang,” ungkap Elon, dalam pertemuannya dengan Presiden Jokowi di sela-sela acara World Water Forum (WWF) ke-10, di Bali, Senin (20/5).

Namun, dalam pertemuan tersebut Musk tidak merinci perusahaan mana yang akan berinvestasi di Indonesia.

Sebelumnya, pada Minggu (19/5), ia juga telah meresmikan layanan internet dari perusahaan miliknya Starlink untuk beroperasi di Indonesia terutama agar fasilitas pelayanan kesehatan dan sekolah di wilayah-wilayah terpencil dapat menjangkau akses layanan internet.

“Kami menghadirkan konektivitas Starlink ke tempat-tempat yang saat ini tak memiliki akses internet. Misalnya di sekolah dan rumah sakit. Kami harap ini akan membantu,” jelasnya.

Janji Musk ini disampaikan usai Jokowi dalam pertemuan itu mengharapkan adanya pengembangan investasi di Indonesia dari berbagai perusahaan yang dimiliki Musk.

“Pak Musk, Indonesia saat ini sedang menjalani percepatan transformasi digital nasional dan membuka banyak potensi investasi di sektor infrastruktur, teknologi pemerintahan, ekonomi digital, dan masyarakat digital. Oleh karena itu, kami mengapresiasi dan terus mendorong pengembangan investasi perusahaan SpaceX, Tesla, Neuralink, dan Boring di Indonesia,” ungkap Jokowi.

Terkait dengan kerja sama Starlink yang baru saja diresmikan dan diluncurkan, Jokowi berharap ke depannya, Starlink dapat bersinergi dengan para penyedia jasa layanan internet di Indonesia.

Ketersediaan Tenaga Kerja yang Handal

Ekonom Bank BCA David Sumual mengatakan perlahan namun pasti beberapa perusahaan kelas kakap dunia mulai melirik Indonesia untuk berinvestasi. Menurutnya, hal ini merupakan buah dari reformasi struktural yang dilakukan oleh pemerintah selama ini seperti dari segi aturan dan kebijakan untuk mempermudah investasi asing masuk ke Indonesia.

“Buat Indonesia ini semakin menumbuhkan rasa percaya diri bahwa perbaikan yang kita lakukan selama ini di Indonesia sudah pelan-pelan ada hasilnya. Makin banyak investor percaya untuk mau investasi di Indonesia, dan kita memang butuh foreign direct investment dan itu kita harap multiplier effect-nya juga makin besar ke Indonesia,” ungkap David.

Ia berharap dalam beberapa waktu kedepan, investor asing tidak lagi memandang Indonesia hanya sebagai pasar semata, melainkan sebagai pusat bisnis dan investasi, dan Indonesia kelak bisa menjadi bagian dari rantai pasokan global.

Meski sudah ada beberapa perbaikan baik dari sisi aturan atau regulasi maupun sarana infrastruktur, menurutnya, masih ada yang mengganjal para investor kakap ini untuk menanamkan modalnya di Indonesia, yakni ketersediaan tenaga kerja yang handal. Hal inilah yang menurut David Indonesia masih kalah dibandingkan dengan negara tetangga lain seperti China, Vietnam, dan India.

“Kelihatannya mereka belum yakin betul dari sisi ketersediaan human skillfull resources-nya. Itu kenapa Apple bikin akademi di Indonesia. Paling penting itu sebenarnya untuk apapun yang mau investasi di Indonesia, ketersediaan tenaga kerjanya harus yang skillfull dan harus tersedia banyak, kalau nggak sulit bagi mereka untuk mengembangkan bisnis mereka di sini, apapun sektornya,” jelasnya.

Menurutnya, semua pihak harus bekerja keras untuk menyelesaikan hal ini, karena menurutnya, berbagai jenis perbaikan seperti reformasi birokrasi dan pembangunan infrastruktur besar-besaran yang ada akan percuma, apabila tidak dibarengi dengan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di dalam negeri.

Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah