Puisi Hendro Basuki
Malam gelap di luaran
Riang meringkih bersebelahan
Canda tawa nyanyi bersama
Wajah wajah sumringah di mana-mana
Di sini di Solo ini
Tak pernah sepi dari ringkihan kuda-kuda yang berlari tanpa pelana
Para kusir menghela tak ada capeknya
Para penumpang bersuka ria tanpa jeda
Di setiap gang dan sudut kota
Tak pernah sepi penjaja
Menjajakan tengkleng, wedangan, atau apa saja
Online maupun terbuka
Penjual ada di mana-mana
Bahkan pembeli dan penjual banyak yang tertawa bersama
Tak ada gelap di kota ini
Siang bersuka
Malam pun tertawa
Bahkan, tidur pun mata terbuka
Tidak ada mimpi, kerna semua nyata
Di sini
Dijual daging apa saja
Biawak ada
Ular ada
Anjing pun tinggal milih di mana
Ceker ayam pun membuat lidah terlena
Super market daging mewarnai kota
Yang utuh ada
Yang terbelah pun ada
Semua jalan mulus dan tak berlubang, tetapi lubang berjalan di mana-mana.
Kota yang selalu terjaga
Tidur pun dipaksa tunda
Meski mulut dan perut cuma satu
Akan dipaksa dan dipacu
Menampung sesuatu
Meski tubuh tidak merasa perlu
Kota yang melahirkan banyak raja
Yang bijak atau pun pemaksa
Yang melahirkan para dewa
Sekaligus pencoleng kakap pun ada
Di sini, lahir kaum priyayi
Terlahir pula kaum kiri
Yang kanan, dan tengah pun tegak terdiri.
Super market ideologi
Dari dulu hingga kini.
Solo, 25 Mei 2024