Perubahan Pola Pikir Dosen dalam Pembelajaran Kunci Adaptasi Lingkungan Akademik yang Dinamis

Dr Aqua Dwipayana bersama dengan Dekan Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Kelautan (FPPK) Universitas Bangka Belitung (UBB) Riwan Kusmiadi, S.TP, M.Si. (Foto: J5NEWSROOM.COM)

J5NEWSROOM.COM, Bangka – Dalam era digital yang terus berkembang, dosen di seluruh Indonesia dihadapkan pada tantangan baru dalam dunia pendidikan. Tidak hanya dituntut untuk memberikan pengajaran berkualitas, mereka juga harus memenuhi berbagai tuntutan kinerja dan pengembangan karier yang semakin kompleks. Perubahan pola pikir dalam metode pembelajaran menjadi kunci bagi dosen untuk dapat beradaptasi dan unggul dalam lingkungan akademik yang dinamis ini.

Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana menegaskan demikian. Memasuki hari ketiga kehadirannya di Kepulauan Bangka Belitung, pembicara laris ini melanjutkan kiprah silaturahim serta Sharing Komunikasi dan Motivasi.

Setelah sebelumnya berbicara kepada ratusan mahasiswa, pada Rabu 14 Mei 2004 ini, doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tersebut memberikan sharing kepada puluhan dosen di lingkungan Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Kelautan (FPPK) Universitas Bangka Belitung (UBB). Tema sharingnya adalah “Tantangan Dosen di Masa Sekarang, Antara Kinerja Berkualitas, Iklim Kerja yang Nyaman dan Tuntutan yang Banyak”.

Dari sharing yang disampaikan oleh sosok yang menempuh studi S1, S2, dan S3 linier di bidang Komunikasi tersebut, diharapkan dapat menyadarkan dosen untuk mengubah pola pikir dan pola ajar bagi generasi sekarang.

Setiap dosen, ungkap Dr Aqua Dwipayana, dituntut untuk terus mengikuti perkembangan teknologi pendidikan dan mengintegrasikannya dalam proses pembelajaran. Ini termasuk penggunaan Learning Management System (LMS), media sosial, dan alat-alat digital lainnya.

“Integrasi teknologi dalam pendidikan tidak hanya meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran, tetapi juga mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi dunia yang semakin digital. Oleh karena itu, terus mengikuti perkembangan teknologi pendidikan dan mengintegrasikannya dalam proses pembelajaran merupakan hal yang esensial bagi dosen di masa kini,” ungkap Dr Aqua Dwipayana.

Transformasi digital bukan hanya tentang mengadopsi teknologi baru, tetapi juga tentang mengubah cara kita berpikir dan mengajar. “Dosen perlu memahami bahwa teknologi dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan keterlibatan mahasiswa,” ujar mantan wartawan di banyak media besar ini.

Iklim Kerja

Selain tantangan teknologi, beban kinerja dosen juga melibatkan tanggung jawab administratif dan tuntutan penelitian. Untuk mengatasi hal ini, banyak universitas mulai mengembangkan kebijakan yang lebih fleksibel dan mendukung kesejahteraan dosen  “Dengan adanya dukungan institusi, dosen lebih mampu mengelola waktu antara mengajar, penelitian, dan kehidupan pribadi. Ini sangat membantu dalam menjaga kualitas kinerja dan kesehatan mental,” tutur Dr Aqua Dwipayana.

Mengubah pola pikir dosen, lanjut motivator kawakan ini, juga melibatkan pendekatan yang lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran. Perguruan tinggi dapat mengadopsi pendekatan flipped classroom, di mana mahasiswa diharapkan mempelajari materi dasar secara mandiri melalui video atau modul online sebelum kelas. Kelas tatap muka kemudian digunakan untuk diskusi mendalam dan penyelesaian masalah.

“Pendekatan ini mengubah peran dosen dari pengajar menjadi fasilitator. Mahasiswa lebih aktif terlibat dalam proses belajar, dan dosen dapat fokus pada pengembangan pemikiran kritis dan keterampilan analitis,” ucap Dr Aqua Dwipayana.

Menurut Dr Aqua Dwipayana, tantangan yang dihadapi oleh dosen di masa kini semakin kompleks dan beragam. Mereka harus menyeimbangkan antara berbagai tuntutan seperti kinerja berkualitas, menciptakan iklim kerja yang nyaman, dan memenuhi berbagai tuntutan yang semakin meningkat.

“Dari sisi pembelajaran, dosen harus memastikan bahwa metode pengajaran mereka efektif dan mampu memfasilitasi pembelajaran yang mendalam. Ini sering kali membutuhkan pemanfaatan teknologi terbaru, pendekatan pedagogis yang inovatif, dan penyesuaian kurikulum,” ungkap penulis buku super best seller Trilogi The Power of Silaturahim tersebut.

Kemudian dari sisi publikasi dan penelitian. Tuntutan dosen untuk mempublikasikan penelitian di jurnal bereputasi tinggi semakin meningkat. Dosen harus terus-menerus melakukan penelitian, menulis artikel ilmiah, dan mengikuti konferensi.

“Kinerja dosen pun sering dievaluasi melalui berbagai mekanisme seperti akreditasi program studi, umpan balik dari mahasiswa, dan penilaian rekan sejawat. Hal ini menimbulkan beban administrative tersendiri,” kata Dr Aqua Dwipayana menguraikan.

Menghadapi Tekanan

Oleh karena itu, dalam pandangan pria dengan jejaring pertemanan sangat luas tersebut, menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif dan mendukung antar dosen dan staf adalah hal penting. Hal ini mencakup komunikasi yang baik, dukungan emosional, dan kerjasama tim.

Lebih jauh disampaikan Dr Aqua Dwipayana, dosen sering menghadapi tekanan untuk mengelola waktu antara tugas mengajar, penelitian, dan kehidupan pribadi. Menjaga kesejahteraan mental dan fisik mereka menjadi tantangan tersendiri.

“Dalam kaitan ini,  Ketersediaan fasilitas yang memadai, seperti ruang kantor yang nyaman, akses ke perpustakaan dan laboratorium, serta dukungan administratif, sangat berpengaruh terhadap kepuasan kerja dosen,” ujar pembicara laris yang telah memotivasi jutaan orang baik di Indonesia maupun di puluhan negara.

Selain mengajar dan meneliti, kata penghobi silaturahim ini, dosen sering kali dibebani dengan tugas administratif, seperti mengelola program studi, membimbing mahasiswa, dan terlibat dalam komite-komite akademik.

Mengenai FPPK UBB

FPPK UBB sejak awal berdiri berperan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang unggul di bidang pertanian, perikanan, dan kelautan yang didasarkan kepada mental, moral dan Intelektuan yang unggul.

FPPK UBB memiliki disiplin keilmuan yang beragam sehingga mahasiswa akan mempunyai pilihan beberapa program studi antara lain, Program studi Agroteknologi Pertanian, Agribisnis Pertanian, Ilmu Kelautan, Manajemen Sumberdaya Perairan, Akuakultur, Biologi, Perikanan Tangkap, dan Magister Ilmu Pertanian. Hal ini sekaligus memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk memperkaya ilmu pengetahuan. Juga para peneliti, dosen, industri, dan lembaga lainnya yang ingin bekerjasama dengan FPPK UBB.

Aktivitas akademik di FPPK UBB didukung oleh sarana dan prasarana pendidikan, praktikum, dan penelitian, yaitu kebun percobaan, hatchery, dan hutan konsevasi. Selain itu juga memiliki pengalaman kerjasama yang cukup luas dengan sesama lembaga pendidikan, lembaga riset, pemerintah, lembaga non-pemerintah dan industri, sehingga mampu untuk memfasilitasi kerjasama yang intensif.

Kenyamanan dan dukungan fasilitas di dalam kampus ini juga didukung oleh lingkungan kampus yang kondusif. Berlokasi di Kampus UBB Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Provinsi ini memiliki kekayaan sumber daya alam dan tantangan yang cukup tinggi dalam penangan lahan yang marginal serta lahan yang telah rusak akibat penambangan timah.

Kondisi ini membuat kajian-kajian keilmuan di FPPK UBB menjadi lebih menarik dan menantang. Penguasaan keilmuan di bidang reklamasi lahan pasca tambang (pemanfaatan lahan pasca tambang di bidang Pertanian, Perikanan, dan Perbaikan ekosistem) adalah penciri dari FPPK UBB.

Prestasi Mahasiswa:

25,6% Mahasiswa FPPK penerima beasiswa.

IPK (dari data mahasiswa yang diwisuda tahun 2018/2019 dan 2019/2020) mahasiswa FPPK secara rata-rata meningkat, yaitu dari 3,39 menjadi rata-rata menjadi 3,62.

Rata-rata masa tunggu alumni setelah wisuda untuk mendapatkan kerja 6-12 Bulan.

Prestasi mahasiswa tingkat nasional dan tingkat provinsi, kurang dari 10%.

Visi

Terwujudnya fakultas yang dikenal dan diakui hingga tingkat Internasional pada tahun 2023 sebagai Fakultas Riset dengan menghasilkan bidang Pertanian, Perikanan, dan Kelautan didasari keunggulan moral, mental, dan intelektual untuk membangun peradaban bangsa.

Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi di bidang Ilmu Pertanian, Perikanan, dan Kelautan yang berbasis riset dengan mengintegrasikan keunggulan moral, mental, dan intelektual.

2. Meningkatkan kapasitas dan kualitas riset di bidang Ilmu Pertanian, Perikanan, dan Kelautan sesuai dengan perkembangan zaman.

3. Menerapkan hasil riset bidang Ilmu Pertanian, Perikanan, dan Kelautan untuk pembangunan yang berkelanjutan di masyarakat lokal, nasional, dan internasional.

4. Memperkuat tata kelola dan akuntabilitas sumber daya dalam rangka menciptakan iklim yang mendukung prestasi riset.

Pimpinan:  Riwan Kusmiadi, S.TP, M.Si (Dekan Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Kelautan).

Nilai-Nilai yang selalu ditekankan:

1. Menjalin komunikasi yang baik.
2. Membangun mindset yang produktif dan unggul.
3. Memahami pentinganya arti pendidikan untuk membangun individu dan bangsa.

4. Menguasai soft skill dan hard skill.
5. Kerja keras, kerja cerdas, pantang menyerah, mampu kerja tim dan memiliki visi yang jelas.*

Editor: Agung