J5NEWSROOM.COM – VOA bahasa Mandarin baru-baru ini mengajak asisten kecerdasan buatan Google, Gemini, untuk melakukan uji coba dengan mengajukan puluhan pertanyaan dalam bahasa Mandarin. Namun ketika ditanya tentang berbagai topik, termasuk pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang, China, atau protes-protes jalanan menentang kebijakan negara itu yang kontroversial terkait COVID, chatbot tersebut bungkam.
Jawaban Gemini atas pertanyaan-pertanyaan tentang masalah di Amerika dan Taiwan, sebaliknya, meniru jawaban resmi Beijing.
Google meluncurkan Gemini, model dengan pilihan bahasa yang luas, pada akhir tahun lalu. Aplikasi tersebut langsung diblok di China. Perusahaan teknologi yang berpusat di California itu keluar dari pasar China pada tahun 2010 karena sengketa mengenai tuntutan penyensoran.
Anggota parlemen dan pakar di Kongres mengatakan kepada VOA, mereka prihatin atas tanggapan Gemini yang pro-Beijing dan mendesak Google serta perusahaan-perusahaan Barat lainnya agar lebih transparan mengenai data pelatihan AI mereka.
Meniru propaganda China
Ketika diminta untuk menggambarkan Presiden China Xi Jinping dan Partai Komunis China, Gemini memberi jawaban persis dengan propaganda resmi Beijing.
Gemini menyebut Xi sebagai “pemimpin luar biasa” yang “akan terus memimpin rakyat China menuju peremajaan besar bangsa China.”
Gemini mengatakan, Partai Komunis China “mewakili kepentingan mendasar rakyat China,” klaim yang dipertahankan oleh Partai Komunis China.
Mengenai Taiwan, Gemini juga menirukan poin pembicaraan Beijing, dengan mengatakan, Amerika mengakui klaim kedaulatan China atas pulau yang demokrasi dan memiliki pemerintahan sendiri tersebut.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah