Oleh Putra Batubara
DINAMIKA perebutan “tiket” untuk Pemilu Kepada Daerah (Pilkada) masih hangat, tukar menukar rekomendasi umum terjadi, bagi pasangan bakal calon kepala daerah (Cakada) yang sudah dapat “tiket” bisa mulai menyusun visi, misi dan program kerja yang akan disampaikan saat mendaftar di KPU (Komisi Pemilihan Umum). Bahan ini juga yang akan disampaikan kepada masyarakat saat masa kampanye yang dijadwalkan KPU mulai 25 September 2024 mendatang
Cakada dan tim pemenangan diminta agar tidak asal menyusun visi misi dan program kerja, apalagi programnya tidak mudah diterjemahkan dengan bahasa yang lebih merakyat. Cakada harus menjemput aspirasi rakyat lewat pertemuan- pertemuan rutin sebelum pendaftaran cakada 27 Agustus 2024. Pertemuan – pertemuan diadakan untuk menjemput aspirasi rakyat, biarkan rakyat yang banyak berbicara, kemudian tim pemenangan mencatat dan mengklasifikasikan persoalan tersebut.
Kebanyakan yang terjadi Cakada menyerahkan sepenuhnya visi, misi dan program kepada tim pemenangan yang berasal dari partai politik (parpol) pengusung dan tim ahli, akibatnya di lapangan Cakada hanya menyampaikan jargon-jargon saja, karena tidak paham apa yang sudah disusun oleh Tim Pemenangan
Bagi pemilih Cakada yang punya visi misi dan program kerja yang jelas akan memudahkan pemilih menentukan pilihannya. Apakah program kerjanya rasional atau hanya gula-gula kampanye. Jika Cakada terpilih pun nantinya akan memudahkan Cakada dan pemilih mengawal program kerja yang sudah disusun.
Komitmen Janji Cakada
Bagi pemilih saat disajikan program kerja dapat menakar dan menimbang apakah Cakada tersebut dapat berkomitmen dengan janji-janjinya. Pemilih dapat mengkritisi dengan mengakses kanal-kanal informasi yang Cakada sajikan atau dengan bertanya langsung kepada Cakada pada saat terjadinya kampanye dialogis. Pemilih akan mudah menganalisa apakah Cakada paham persoalan, bisa menyelesaikan masalah dan berkomitmen dengan janjinya
Selain itu, pemilih dapat membaca track record (rekam jejak) Cakada, apakah selama ini menepati janji atau tidak, visi misi dan program kerja yang baik juga perlu komitmen untuk merealisasikannya, jika track record nya buruk pemilih dapat menghukumnya di TPS (Tempat Pemungutan Suara).
Track Record Cakada di era digital sulit disembunyikan, selama ada jejak digital akan mudah diakses oleh pemilih, jadi kalau sudah menang berkomitmenlah, satukan kata dan perbuatan.*
Penulis adalah Peneliti Indo Data Bermestautin di Batam