Dr Aqua Dwipayana: Pastikan Personel TNI AL Miliki Kompetensi Komunikasi

Dr Aqua Dwipayana saat menyampaikan materi sharing bertajuk “Memperkuat Moralitas Prajurit Guskamla Koarmada II dalam Menghadapi Dinamika Tantangan Global” di Mako Guskamla Koarmada II Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara. (Foto: J5NEWSROOM.COM)

J5NEWSROOM.COM, Kota Bitung – Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana mengatakan seluruh personel TNI Angkatan Laut harus memastikan bahwa personelnya memiliki keterampilan komunikasi yang baik melalui pelatihan komunikasi interpersonal guna mengembangkan keterampilan dalam menyimak aktif, berbicara dengan jelas, dan membangun hubungan yang baik. Termasuk di lingkungan Gugus Keamanan Laut Komando Armada (Guskamla  Koarmada) II.

Dr Aqua Dwipayana melengkapkan kehadirannya bersama TNI Angkatan Laut di Provinsi Sulawesi Utara dengan menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada jajaran Guskamla  Koarmada II pada Kamis 24 Juli 2024.

Doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tersebut menyampaikan materi sharing bertajuk “Memperkuat Moralitas Prajurit Guskamla Koarmada II dalam Menghadapi Dinamika Tantangan Global” di Ruang Serbaguna Mako Guskamla Koarmada II Jalan Dr Sam Ratulangi No. 45 Kelurahan Bitung Barat Dua, Kecamatan Maesa, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara.

Guskamla Koarmada II merupakan satuan pelaksana Operasi Koarmada II dalam rangka melaksanakan penegakan hukum dan kedaulatan di wilayah perairan Indonesia tengah.

Operasi yang dilaksanakan meliputi Operasi keamanan laut, Operasi pengamanan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), Operasi keamanan laut bersama dengan Malaysia dan Filipina.

Penulis buku super best seller Triogi The Power of Silaturahim ini juga menyinggung tentang urgensi teknik negosiasi. Para personel TNI Angkatan Laut harus diikutsertakan dalam keterampilan teknik-teknik negosiasi untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan. Juga teknologi informasi  yang dapat meningkatkan efisiensi komunikasi dan diplomasi.

Dr Aqua Dwipayana lebih lanjut menjelaskan tentang perlunya sebuah sistem informasi yang terintegrasi.  Hal ini termasuk platform digital untuk koordinasi dan komunikasi yang cepat dan aman. Media sosial dan publikasi  untuk menyebarkan informasi dan membangun citra positif TNI Angkatan Laut.

“Namun demikian, hal terpenting adalah penekanan pada pendekatan humanis dalam diplomasi. Hal ini berarti menunjukkan empati dan perhatian terhadap kepentingan dan kebutuhan pihak lain. Ini bisa dicapai melalui pelibatan TNI Angkatan Laut dalam misi bantuan kemanusiaan di wilayah yang membutuhkan, yang dapat meningkatkan citra positif dan membangun hubungan yang kuat,” ucap sosok penghobi silaturahim yang sudah berkeliling Nusantara dan mancanegara melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi.

Tiga Strategi

Lebih jauh Dr Aqua Dwipayana menguraikan strategi memperkuat moralitas prajurit Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, berikut beberapa strategi yang dapat diimplementasikan.

Dr Aqua Dwipayana bersama Komandan Guskamla Koarmada II Laksma TNI Teguh Prasetya, S.T., M.M., CHRMP dan jajaran. (Foto: J5NEWSROOM.COM)

Pertama, penguatan nilai-nilai dasar militer:

1. Ketaatan: Menanamkan nilai ketaatan pada peraturan, atasan, dan negara.
2. Kehormatan: Memupuk rasa hormat pada diri sendiri, sesama prajurit, dan institusi.
3. Tanggung Jawab: Menumbuhkan rasa tanggung jawab atas tugas dan amanah yang diberikan.
4. Integritas: Menjaga integritas diri dalam menjalankan tugas.
5. Peningkatan Profesionalisme.

Kedua, pelatihan berkala yakni melakukan pelatihan secara berkala untuk meningkatkan kemampuan teknis dan taktis prajurit. Memberikan peluang pengembangan karir yang jelas bagi prajurit. Melakukan evaluasi kinerja secara berkala untuk memberikan umpan balik dan penghargaan.

Aspek ketiga adalah, pemenuhan kebutuhan dasar prajurit. Hal ini terbagi menjadi:

1. Fasilitas yang Memadai: Menyediakan fasilitas yang memadai, seperti tempat tinggal, makanan, dan kesehatan.
2. Kompensasi yang Layak: Memberikan kompensasi yang layak sesuai dengan tugas dan risiko yang dihadapi.
3. Dukungan Keluarga: Memberikan dukungan bagi keluarga prajurit.
4. Pembinaan Mental Spiritual.

“Kesemuanya perlu dilengkapi penyiapan fasilitas dan pemenuhan aspek keagamaan. Antara lain Menyediakan program keagamaan yang sesuai dengan keyakinan masing-masing prajurit. Memberikan layanan konseling bagi prajurit yang mengalami masalah psikologis serta memfasilitasi kegiatan olahraga dan rekreasi untuk menjaga kesehatan fisik dan mental,” ujar Dr Aqua Dwipayana menguraikan.

Guskamla Koarmada II

Guskamla Koarmada II adalah Komando pelaksana operasi yang tugas pokoknya melaksanakan proyeksi kekuatan guna menyelenggarakan operasi laut sehari-hari dalam bentuk patroli keamanan laut baik untuk tujuan penegakan hukum laut nasional dan internasional maupun untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi operasi tempur laut dalam rangka penegakan kedaulatan dan hukum di laut

Markas Komando Guskamla Koarmada II berada di Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Visi

Terwujudnya penegakkan kedaulatan dan hukum di laut yurisdiksi nasional  Indonesia yang menjadi tanggung jawab Guskamla Koarmada II.

Misi

1. Menjamin Penegakkan Kedaulatan Hukum, Keamanan Wilayah Laut, Keutuhan Wilayah  NKRI, dan terlaksananya diplomasi Angkatan Laut serta Pemberdayaan Wilayah Pertahanan Laut.

2. Menjamin terlaksananya tugas-tugas  bantuan kemanusiaan.
3. Mewujudkan personil yang bermoral  dan  profesional.

4. Mewujudkan organisasi Guskamla Koarmada II yang berwibawa.
5. Mewujudkan keluarga besar Guskamla Koarmada II yang sehat dan sejahtera.

Komandan Guskamla Koarmada II Laksma TNI Teguh Prasetya, S.T., M.M., CHRMP.

Nilai nilai yang senantiasa ditanamkan oleh Danguskamla Koarmada II antara lain:

1. Prajurit Guskamla Koarmada II sebagai prajurit Jalasena harus senantiasa bersyukur dan bangga menjadi prajurit TNI Angkatan Laut. Jangan silau akan kemewahan duniawi dan jangan bergaya hedonisme. Percaya bahwa yang diberikan negara sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan prajurit dan keluarganya.

2. Posisikan strata dan jabatan masing-masing prajurit pada porsinya, jangan pernah melampaui kewenangan yang dimiliki atau bahkan mengambil sesuatu yang bukan menjadi haknya.*

Editor: Agung