Ini Posisi Peta Kekuatan Elektoral Paslon  Walikota Batam Pasca Pendaftaran

Cover hasil survei Poltracking Indonesia yang melibatkan 400 responden yang tersebar di 12 kecamatan di Batam. (Foto: Screenshot File Survei Poltracking Indonesia)

J5NEWSROOM.COM, Batam – Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru mengenai peta kekuatan elektoral calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam pasca pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Batam.

Survei ini dilakukan pada 4-10 September 2024 dengan melibatkan 400 responden yang tersebar di 12 kecamatan di Batam. Pengambilan sampel menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error sebesar ±4,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Tujuan dari survei ini adalah untuk melihat peta kekuatan elektoral kedua pasangan calon Walikota dan Wakil  Walikota   setelah proses pendaftaran, serta mengukur seberapa mantap pilihan publik terhadap para kandidat tersebut.

Simulasi Head to Head Calon Walikota dan Wakil Wali Kota

Dalam simulasi head to head antara calon Wali Kota Batam, Amsakar Achmad unggul dengan perolehan elektabilitas sebesar 61,7%, jauh mengungguli rivalnya, Nuryanto, yang memperoleh 19,0%.

Sementara itu, untuk posisi Wakil Wali Kota, Li Claudia Chandra memimpin dengan elektabilitas 54,9%, sementara Hardi Selamat Hood hanya mendapatkan 20,2%.

Simulasi Head to Head Pasangan Calon Walikota dan Wakil Wali Kota

Pada simulasi head to head pasangan calon, Amsakar Achmad yang berpasangan dengan Li Claudia Chandra kembali unggul dengan elektabilitas sebesar 64,8%. Di sisi lain, pasangan Nuryanto-Hardi Selamat Hood hanya memperoleh 21,1%.

Profil Pemilih Berdasarkan Usia dan Tipologi

Survei ini juga menunjukkan bahwa pasangan Amsakar Achmad – Li Claudia Chandra lebih banyak didukung oleh berbagai kelompok usia, termasuk dari Gen Z (<=22 tahun), Milenial Muda (22-30 tahun), Milenial Matang (31-40 tahun), Generasi X (41-52 tahun), serta Baby Boomers dan Silent Generation (>53 tahun). Pasangan ini juga lebih didukung oleh pemilih rasional, psikologis, dan sosiologis.

Masalah Utama Kota Batam

Survei ini juga menggali permasalahan utama yang dihadapi masyarakat Kota Batam saat ini. Sebagian besar responden (44,4%) menyebut harga kebutuhan pokok yang tinggi sebagai isu utama, diikuti oleh sulitnya mencari lapangan kerja (28,3%), mahalnya biaya pendidikan menengah (8,1%), tingginya biaya kesehatan (6,8%), dan sulitnya birokrasi perizinan (4,7%).

Kesadaran Publik terhadap Pilkada

Sebanyak 94,4% responden menyadari bahwa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Batam akan dilaksanakan pada November 2024. Dari total responden, 75,5% mengaku mantap dengan pilihannya dan tidak akan mengubahnya, sementara 15,2% mengatakan masih mungkin mengubah pilihan. Di antara mereka yang belum mantap, sebagian besar akan memutuskan pilihan pada masa kampanye (46,9%) atau pada hari pemilihan (32,7%).

Hasil survei ini memberikan gambaran sementara mengenai peta elektoral di Kota Batam. Namun, dinamika politik dan isu-isu yang berkembang menjelang hari pemilihan pada 27 November 2024 masih bisa mempengaruhi hasil akhir.

Editor: Agung