Israel Bombardir Lebanon untuk Hari Kedua, Korban Tewas Capai 564

Tim penyelamat memeriksa puing-puing bangunan pasca serangan Israel semalam terhadap sebuah apotek di desa Akbiyeh, Lebanon selatan pada 24 September 2024.

J5NEWSROOM.COM, Beirut – Israel kembali melancarkan serangan udara terhadap sasaran-sasaran militan Hizbullah di Lebanon pada hari Selasa (24/9). Jumlah korban tewas akibat serangan tersebut sejak hari Senin telah meningkat menjadi 564, sementara 1.835 orang lainnya mengalami luka-luka.

Secara keseluruhan, Israel mengklaim telah menyerang 1.600 lokasi, di mana pejabat kesehatan Lebanon melaporkan bahwa 50 anak-anak dan setidaknya 94 perempuan termasuk di antara yang tewas.

Militer Israel menyatakan bahwa serangan pada hari Selasa menyasar puluhan target Hizbullah, termasuk para militan yang terlibat dalam peluncuran roket ke wilayah utara Israel.

Salah satu serangan Israel di pinggiran selatan Beirut dilaporkan menewaskan Ibrahim Muhammad Qubaisi, yang diidentifikasi sebagai komandan militer senior Hizbullah yang mengawasi sistem rudal mereka.

Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) menyatakan bahwa mereka “sangat marah dan sedih” atas serangan Israel yang menewaskan dua anggota staf mereka.

Ribuan warga Lebanon, baik secara sukarela maupun karena desakan dari Israel, telah meninggalkan Lebanon selatan untuk mencari tempat yang lebih aman dari serangan. Hal ini menyebabkan kemacetan di jalur menuju utara ke Beirut. Meski begitu, Israel juga menargetkan beberapa lokasi di ibu kota, termasuk serangan yang menghantam gedung enam lantai, yang mengakibatkan enam orang tewas dan 15 orang terluka.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan pada pembukaan Sidang Umum PBB tahunan, “Kita semua harus waspada terhadap eskalasi ini. Lebanon berada di ambang kehancuran. Rakyat Lebanon, rakyat Israel, dan rakyat dunia tidak dapat membiarkan Lebanon menjadi Gaza lainnya,” merujuk pada konflik yang telah berlangsung hampir setahun antara Israel dan militan Hamas.

Saat ini, dengan fokus Israel yang beralih ke Hizbullah, serangan mereka terhadap Hamas di Gaza telah menurun secara signifikan.

Hizbullah dan Hamas adalah kelompok yang didanai oleh Iran, yang keduanya diidentifikasi oleh AS dan negara-negara lainnya sebagai organisasi teroris yang bertekad untuk menghancurkan negara Israel.

Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah