Kisah Raja Rafiza, dari Durai ke Puncak Ketua DPRD Kabupaten Karimun Periode 2024-2029

Raja Rafiza bersama istri tercinta dan buah hatinya. (Foto: Fredy/BTD)

LAPORAN: Fredy

J5NEWSROOM.COM, Karimun – Di sebuah kedai kopi sederhana di Kecamatan Tebing, Raja Rafiza duduk santai sambil menikmati segelas kopi. Terlihat biasa, namun pria 45 tahun asal Durai ini baru saja mengukir sejarah politiknya. Pada Rabu (2/10/2024), Raja Rafiza resmi dilantik sebagai Ketua DPRD Kabupaten Karimun periode 2024-2029, sebuah puncak karier yang tidak datang begitu saja.

Banyak yang belum tahu, perjalanan politik Rafiza berawal dari kehidupan sederhana di Durai. “Saya anak seorang petani penoreh karet,” kenang Rafiza. Sejak kecil, ia terbiasa membantu orang tuanya dan menempuh jarak tiga kilometer untuk bersekolah di SD Serinjing, Durai. Pendidikan menjadi prioritas, meski kondisi ekonomi keluarga tidak mudah.

Perjuangan putra pasangan almarhum Raja Abdul Hamid dan Raja Hajar itu berlanjut saat ia lulus SD pada 1992 dan melanjutkan ke SMP di Durai. Rafiza mengaku jarang bermain seperti anak-anak lainnya. Masa-masa sulit itu tak memadamkan semangatnya. Atas dorongan kakaknya, Raja Bakhtiar, yang saat itu bersekolah di Tanjung Pinang, keluarganya pun pindah ke sana agar Rafiza bisa bersekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN).

Di Tanjung Pinang, Rafiza belajar sambil bekerja membantu abangnya di bengkel las. “Saya ikut bekerja di bengkel sambil sekolah,” katanya. Pada 1998, ia lulus dari MAN dan melanjutkan pendidikan ke Akademi Maritim di Yogyakarta, di mana ia meraih diploma pada 2001.

Hijrah ke Batam membuka babak baru dalam hidup Rafiza. Ia bekerja sebagai honorer di Pemerintah Kota Batam dan mengajar di salah satu MTs. Sembari bekerja, ia melanjutkan studi di Universitas Riau Kepulauan hingga meraih gelar sarjana pada 2008. Tak lama setelah itu, ia pindah ke Karimun dan mulai bekerja sebagai honorer di DPRD Kabupaten Karimun. Dari sinilah, benih ambisinya untuk terjun ke dunia politik mulai tumbuh.

Raja Rafiza bersama istri tercinta dan buah hatinya. (Foto: Fredy/BTD)

“Ketika bekerja sebagai honorer di DPRD, saya mulai berpikir, mungkin suatu hari saya bisa menjadi anggota, bahkan ketua,” ujar Rafiza. Mimpinya semakin nyata ketika pada pemilu legislatif 2019, ia mencalonkan diri dan terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Karimun dari Daerah Pemilihan Moro dan Durai.

Langkah politiknya terus melaju. Sebagai anggota DPRD dari Partai Golkar, ia menjabat Wakil Ketua Komisi III pada 2019-2022 dan Ketua Komisi II hingga akhir masa jabatan 2019-2024. Dengan pengalaman tersebut, Rafiza maju lagi dalam Pemilu 2024 dan kembali mendapatkan kepercayaan masyarakat sebagai anggota DPRD.

Bersama Partai Golkar, karier politiknya semakin cemerlang. Pengalaman sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Karimun mendampinginya untuk akhirnya diusulkan sebagai Ketua DPRD periode 2024-2029. Kini, ia resmi menduduki jabatan strategis itu, melanjutkan kiprah politik sang kakak, Raja Bakhtiar, yang juga pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Karimun.

Saat ditanya soal pencapaiannya, Rafiza tak lupa berterima kasih kepada keluarganya, terutama orang tuanya, almarhum Raja Hamid dan Raja Hajar. “Saya juga berterima kasih kepada istri, Partai Golkar, dan semua pihak yang telah mendukung,” ucapnya dengan nada penuh haru.

Perjalanan panjang Rafiza dari Durai hingga puncak DPRD Karimun adalah bukti bahwa kerja keras, ketekunan, dan tekad baja dapat mengubah hidup seseorang, bahkan membawa mereka ke puncak kekuasaan politik.

Editor: Agung