LAPORAN : Sandra
J5NEWSROOM.COM, Natuna – Layanan kesehatan, selalu menjadi program prioritas bagi setiap Pemerintah Daerah, maupun Pemerintah Pusat. Sebab, masalah ini menjadi salah satu kebutuhan mendasar bagi setiap masyarakat.
Buktinya, dalam setiap penyusunan mata anggaran, bidang kesehatan menempati urutan kedua setelah pendidikan, di dalam rancangan penyusunan APBD maupun APBN, yang nilai presentasenya rata-rata diatas 10 persen.
Hal inilah yang menjadi salah satu alasan bagi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Natuna, Muhammad Erimuddin, yang di awal masa jabatannya sebagai legislator, langsung konsen mengenai layanan kesehatan bagi masyarakat Natuna.
Demikian disampaikan Erimuddin, ketika ditemui sejumlah awak media di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Natuna, di Jalan H. Ali Murtopo, Kelurahan Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, pada Selasa (01/10/2024) siang.
“Kedatangan kami kesini (RSUD Natuna), pertama ingin mengunjungi dan bersilaturahmi dengan para pasien. Kemudian kami juga ingin memastikan bahwa layanan kesehatan di RSUD ini berjalan maksimal dan sesuai dengan harapan masyarakat,” ucap Erimuddin.
Erimuddin datang ke RSUD Natuna bersama Anggota DPRD Natuna lainnya, Dedi Yanto, atau yang akrab disapa Atet.
Dalam kesempatan itu, Erimuddin dan Atet menerima berbagai keluhan dari para pasien dan keluarga pasien. Salah satunya adalah mengenai keterbatasan stock darah di RSUD Natuna, bagi para pasien yang membutuhkan donor darah.
Hal ini tentunya menjadi salah satu Pekerjaan Rumah (PR) bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna, melalui Dinas Kesehatan, maupun lembaga non pemerintah berplat merah, seperti Palang Merah Indonesia (PMI).
“Jadi yang kami dengar dari pasien tadi, mereka kadang susah mencari pendonor darah, karena stock darah di RSUD terbatas. Sebab kita memang belum memiliki Bank Darah, seperti di rumah sakit rumah sakit besar yang ada di luar daerah. Kedepan ini harus sama-sama kita pikirkan, untuk mencari solusinya,” ungkap Erimuddin.
Wakil rakyat Fraksi Golkar dari Dapil Natuna II itu berharap, kedepan Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna, dapat mengusahakan tersedianya Bank Darah atau solusi lainnya, agar jika ada pasien yang membutuhkan darah dapat segera tertolong, tanpa harus mencari mendonor secara dadakan.
“Supaya layanan kesehatan kita bisa berjalan maksimal. Dan yang pasti ini dapat berdampak pada keselamatan nyawa si pasien. Menurut kami ini adalah salah satu hal yang sangat urgent, perlu secepatnya di carikan jalan keluar,” tegas Erimuddin.
Editor: Agung