Marriage is Scary, Opini Sesat dan Menyesatkan

Ilustrasi resepsi pernikahan. (Foto: Net)

Oleh Nai Ummu Maryam

MARRIAGE is scary merupakan istilah dalam Bahasa Inggris yang artinya pernikahan itu menakutkan. Istilah ini makin menggema seiring meningkatnya kasus KDRT, perselingkuhan, hingga berujung maraknya perceraian. Alhasil, banyak kaum perempuan berpikir bahwa menikah adalah fakta yang menyeramkan dan menyisakan trauma.

Trend ‘marriage is scary’ pun menghiasi berbagai platform media sosial. Sejujurnya opini tentang pernikahan yang menakutkan adalah opini yang sesat dan menyesatkan. Bagaimana tidak? Istilah ini seharusnya disematkan kepada budaya pacaran. Ya, pacaran itu lebih menakutkan, sebab dampaknya begitu nyata. Selain memperoleh dosa zina, kekerasan seksual, penyakit kelamin menular, aborsi bahkan frustasi yang berujung bunuh diri.

Pernikahan adalah Bagian dari Syariat Islam

Menikah merupakan bagian dari syariat Islam. Melalui pernikahan, kita telah menyempurnakan setengah dari agama. Menikah sejatinya haruslah memiliki tujuan, di antaranya menjadikan pernikahan sebagai lahan ibadah kepada Allah SWT. agar terbentuk keluarga yang sakinah mawaddah warahmah. Pun, di sisi lain menikah memberikan banyak manfaat, salah satunya menyalurkan naluri seksual dengan halal, memperbanyak keturunan, menjaga diri dari perbuatan zina serta mampu menjaga nasab.

Rasulullah SAW pun telah bersabda, “Barang siapa menikah, maka ia telah menyempurnakan setengah dari agamanya, maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah pada setengah yang lainnya.” (HR Baihaqi)

Pernikahan Penuh Ujian

Pernikahan adalah ibadah terpanjang dan terlama di dalam hidup. Benar adanya, perjalanan pernikahan tidak selalu mulus. Pasti banyak ditemui  badai dan ujian yang mewarnai. Ada yang diuji lewat pasangannya, keturunannya dan pihak keluarganya. Pun, tidak sedikit yang diuji dengan ekonomi dan kesehatan. Semua ujian itu adalah bentuk kasih sayang Allah SWT. kepada hamba-Nya.

Seyogianya, ketika kedua pasangan berpikir secara cemerlang dan jernih maka permasalahan dalam pernikahan bisa dilalui bersama-sama. Menjadikan Allah sebagai sandaran utama dalam menyelesaikan permasalahan rumah tangga adalah kunci untuk melewati semua badai rumah tangga yang menghampiri.

Ujian merupakan bagian melatih kesabaran. Peran suami yang menjadi qawwam yakni pemimpin dan pelindung keluarga harus mampu membawa bahtera rumah tangganya hingga ke surga. Jalan menuju surga tidaklah mudah. Maka diperlukan ketaatan dan kesabaran karena Allah. Kita perlu mengingat, setiap ujian dan kesabaran akan membuahkan hasil berupa pahala yang besar di sisi Allah.

Maka, opini tentang pernikahan itu menakutkan adalah opini yang keliru. Opini tersebut lahir dari pemikiran Barat yang tidak memiliki tujuan mulia dalam pernikahan. Allah memerintahkan menikah sebagai bagian dari syariat Islam pasti ada kebaikan di dalamnya. Tugas kita sebagai manusia wajib taat akan syariat Allah.

Rasulullah pun mencontohkan teladan yang baik terkait pernikahan. Baik dari sisi monogami maupun poligami. Semua lengkap dan rinci. “Nikah itu sunnahku, barang siapa yang tidak suka, bukan golonganku.” (HR Ibnu Majah)

Maka sebagai seorang muslim kita jangan sampai terjebak dalam opini sesat tentang menikah itu menakutkan. Jadikan menikah itu sebagai wasilah ibadah untuk meraih ridha Allah SWT dan berbuah surga.

Wallahu’alam

Penulis dan Pemerhati Masalah Sosial Bermastautin di Batam