J5NEWSROOM.COM, Tanjungpinang – Relawan Glory Pro Lis memperingati Hari Pahlawan, 10 November 2024, dengan mengadakan dialog bersama kaum ibu di Kafe Bata Hitam Batu 10 Tanjungpinang, Senin (28/10/2024).
Acara yang berlangsung hangat ini dipimpin langsung oleh Ketua Glory Pro Lis, H. Elly Darni, yang menyampaikan pandangannya tentang arti pahlawan sesungguhnya sebagai seseorang yang mampu menolong dan berbuat baik bagi sesama, terutama jika bantuannya mampu mengangkat harkat dan martabat orang lain.
“Pahlawan tanpa tanda jasa itu ya guru yang kita kenal dari ibu-ibu kita. Pendidikanlah yang mengubah kehidupan seseorang,” ujar Elly di hadapan puluhan kaum ibu yang hadir. Ia mengajak para ibu untuk membahas pentingnya peran perempuan sebagai pendidik pertama bagi anak-anak mereka.
Pada kesempatan itu, Elly menyoroti bagaimana Tanjungpinang, yang dulu dikenal sebagai pusat pendidikan, kini tergeser oleh kota-kota lain seperti Batam dan Pekanbaru. “Peran kota kita sebagai pusat pendidikan sudah banyak tergantikan oleh kota lain,” katanya, mengajak peserta untuk menghidupkan kembali semangat pendidikan di Tanjungpinang.
Dialog tersebut juga dihadiri oleh praktisi pendidikan dan pemerhati anak, Devi Yanti Nur. Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi pendidikan di Tanjungpinang, di mana kasus anak putus sekolah masih banyak ditemukan, dan anak-anak disabilitas belum mendapatkan layanan yang memadai. “Anak disabilitas masih belum terlayani dengan baik, baik di sekolah, terapi, bahkan aksesibilitas di ruang publik seperti jalan raya, taman, dan pasar masih kurang ramah bagi mereka,” ujarnya.
Devi menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat dan pemerintah daerah untuk memperbaiki kondisi ini. Ia menyebutkan bahwa pembicaraan dengan sejumlah calon wali kota (Paslon) sudah dilakukan untuk mengangkat isu-isu pendidikan sebagai prioritas di Tanjungpinang. “Kami melihat program pendidikan yang paling komprehensif ada pada pasangan Lis-Raja,” tambah Devi, merujuk pada salah satu pasangan calon wali kota yang menjanjikan program Kartu Pendidikan Gratis.
Menurut H. Elly Darni, Paslon Lis-Raja dianggap memiliki visi pendidikan yang sejalan dengan kebutuhan masyarakat. Program Kartu Pendidikan Gratis yang mereka usung tidak hanya mencakup bantuan seragam dan sepatu, tetapi juga bantuan untuk anak disabilitas, perbaikan fasilitas belajar, dan ruang terbuka yang ramah disabilitas. Program ini juga mencakup bantuan untuk lanjut usia (lansia).
“Kepada kaum ibu, mari kita pikirkan mana yang paling bermanfaat bagi Tanjungpinang. Saatnya memilih pasangan yang paling berkomitmen pada pendidikan,” imbuh Elly.
Elly juga mengimbau agar kaum perempuan tidak hanya menjadi objek dalam pemilihan, melainkan meneliti program kerja setiap Paslon untuk memilih yang terbaik sesuai kebutuhan kota. “Tidak perlu saling menjelekkan, karena semua kandidat adalah putra terbaik bangsa. Mari kita menjadi pahlawan bagi kota Tanjungpinang,” tutupnya.
Editor: Agung