Oleh Dr Aqua Dwipayana
KAMIS, 17 Oktober 2024, sekitar pukul 08.00 WITA saat sedang di kamar 1701 Hotel FUGO Samarinda, Kalimantan Timur, tiba-tiba WhatsApp (WA) saya rusak. Sama sekali tidak berfungsi.
Saya beberapa kali berusaha memperbaikinya sendiri dan menonaktifkan telepon genggam, kemudian mengaktifkannya kembali, namun tidak berhasil. Sementara hari itu telah ada beberapa agenda termasuk Sharing Komunikasi dan Motivasi di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Samarinda.
Selama WA-nya rusak, saya terus berdoa agar kembali normal. Saya sangat yakin dengan kekuatan doa. Bagi TUHAN semuanya serba mungkin dengan hitungan detik bisa berubah.
Saat di di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Samarinda saya ketemu sama Kepalanya Washington Saut Dompak Napitupulu. Saya sampaikan bahwa WA saya bermasalah sehingga tidak bisa digunakan. Minta bantuan anggotanya yang paham tentang telepon genggam dan WA.
Napitupulu memanggil salah seorang anggotanya untuk membantu. Berusaha agar WA-nya bisa normal kembali. Setelah hampir 45 menit diutak-atik, tetap tidak ada hasilnya.
Menduga Kerusakan
Atas saran Napitupulu, saya ke konter telepon genggam. Letaknya tidak jauh dari kantornya. Saat di sana, petugasnya tidak berhasil memperbaiki WA yang rusak. Hanya menduga-duga penyebab kerusakannya.
Saya kemudian ke toko resmi Samsung, sesuai merek telepon genggam saya. Tempatnya di BIG Mall, yang menyatu dengan Hotel FUGO tempat saya menginap.
Setelah mengutak-atik telepon genggam saya, pelayannya “menyerah”. Tidak mengetahui penyebab WA-nya mengalami gangguan.
“Alternatifnya telepon bapak ini di-instal ulang. Cuma tidak semua data bisa ‘diselamatkan’. Ada sebagian yang hilang termasuk di nomor telepon bapak yang satu lagi,” ucap petugasnya.
Tidak hanya itu, lanjutnya, karena datanya banyak, butuh waktu lama untuk memindahkannya. Sampai berjam-jam.
Menyimak semua itu, akhirnya saya putuskan untuk tidak mengikuti saran petugas tersebut. Sambil berpikir mencari alternatif lain.
Tetap Tenang
Selama WA-nya bermasalah, saya menggunakan WA di nomor telepon genggam yang satu lagi. Sekaligus memberitahu kepada saudara-saudara dan teman-teman bahwa WA yang biasa saya gunakan sedang rusak.
Mereka yang saya beritahu memahami semua yang saya sampaikan. Sekaligus mendoakan agar WA-nya segera normal kembali.
Menyikapi cobaan itu, saya tetap tenang. Beraktivitas seperti biasa dan tidak terlalu memikirkannya.
Pengalaman saya selama ini, setiap mengalami cobaan, setelah berusaha secara optimal namun tidak berhasil, TUHAN dengan caranya akan memberikan solusi terbaik. Saya telah merasakan itu berkali-kali.
Semua itu wujud nyata TUHAN mengabulkan doa saya. Sebagai bukti bahwa kekuatan doa dahsyat dan luar biasa.
24 jam kemudian atau esok harinya, Jumat (18/10/2024) pagi, saat saya di Hotel FUGO untuk bersiap-siap melaksanakan aktivitas, tiba-tiba banyak pesan masuk ke WA yang bermasalah tersebut. Jumlahnya puluhan.
Saya kaget disertai rasa syukur. WA saya telah normal kembali. TUHAN mengabulkan doa saya.
MasyaAllah.*
Dalam perjalanan dari Jatinangor, Sumedang ke Bogor saya ucapkan selamat meyakini kekuatan doa dan konsisten mempraktikkannya.
Salam hormat buat keluarga.
21.25 02112024