J5NEWSROOM.COM, Planet Bumi berpisah dengan asteroid yang telah menjadi “bulan mini” selama dua bulan terakhir. Asteroid yang tidak berbahaya ini akan meninggalkan orbit Bumi pada Senin (25/11), tertarik oleh gravitasi matahari yang lebih kuat. Namun, asteroid tersebut diperkirakan akan kembali mendekati Bumi pada Januari mendatang.
Asteroid setinggi 10 meter ini, yang dikenal sebagai 2024 PT5, akan dipelajari oleh NASA menggunakan antena radar. Pengamatan ini bertujuan memperdalam pemahaman ilmiah tentang objek tersebut, yang kemungkinan besar merupakan pecahan batu besar dari bulan akibat tumbukan asteroid yang membentuk kawah di permukaannya.
Menurut NASA, asteroid ini secara teknis bukan bulan karena tidak pernah benar-benar ditangkap oleh gravitasi Bumi dan hanya mengikuti lintasan orbit berbentuk tapal kuda. NASA menyebutnya sebagai “objek menarik” yang layak untuk dipelajari lebih lanjut.
Dua astrofisikawan bersaudara, Raul dan Carlos de la Fuente Marcos dari Universitas Complutense Madrid, yang pertama kali mengidentifikasi perilaku unik asteroid ini, telah melakukan ratusan pengamatan dengan teleskop di Kepulauan Canary.
Saat ini asteroid berada pada jarak lebih dari 3,5 juta kilometer dari Bumi, terlalu kecil dan redup untuk dilihat tanpa teleskop canggih. Pada Januari mendatang, asteroid akan mendekat hingga 1,8 juta kilometer—sekitar lima kali jarak Bumi ke bulan—dan tetap berada pada jarak aman sebelum kembali bergerak lebih jauh ke dalam tata surya. Diperkirakan, asteroid ini baru akan kembali mendekati Bumi pada tahun 2055.
Asteroid ini pertama kali terdeteksi pada Agustus dan mulai berputar setengah orbit mengelilingi Bumi pada akhir September, setelah masuk dalam pengaruh gravitasi Bumi. Namun, pada saat kembali Januari nanti, kecepatannya akan lebih dari dua kali lipat dibanding September, membuatnya terlalu cepat untuk tetap berada di bawah pengaruh gravitasi Bumi, jelas Raul de la Fuente Marcos.
NASA berencana melacak asteroid ini selama lebih dari seminggu pada Januari menggunakan antena radar Goldstone di Gurun Mojave, California, yang merupakan bagian dari jaringan Deep Space Network.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah