Penjualan Ponsel Asing di China Turun 44%, Huawei Dominasi Pasar Domestik

Toko Apple yang menjual iPhone di Shanghai, China (foto: dok). Penjualan ponsel asing, termasuk iPhone, turun 44,25% secara tahunan di China pada Oktober.

J5NEWSROOM.COM, Penjualan ponsel merek asing di China, termasuk iPhone dari Apple, mengalami penurunan signifikan sebesar 44,25 persen pada Oktober 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Data dari China Academy of Information and Communications Technology menunjukkan bahwa hanya 6,22 juta unit ponsel merek asing yang terjual bulan lalu, turun dari 11,149 juta unit pada Oktober 2023. Di sisi lain, total penjualan ponsel di China justru meningkat 1,8 persen, mencerminkan perubahan preferensi konsumen di pasar domestik.

Salah satu penyebab utama penurunan ini adalah kebangkitan Huawei sebagai pemimpin pasar ponsel di China. Huawei mendapatkan kembali posisinya dengan meluncurkan produk unggulan seperti Mate 60 Pro tahun lalu dan Mate 70 Series baru-baru ini. Produk-produk ini menawarkan teknologi chip canggih yang dibuat secara mandiri serta fitur berbasis kecerdasan buatan dan kemampuan fotografi unggul. Sistem operasi HarmonyOS yang digunakan memungkinkan integrasi dengan perangkat pintar lainnya, menjadi simbol otonomi teknologi Huawei dari pengaruh barat.

Kesuksesan Huawei mencerminkan dukungan konsumen terhadap teknologi lokal, terutama di tengah pembatasan Amerika Serikat terhadap akses perusahaan ini ke mitra dan pemasok utama. Huawei kini menjadi simbol kebanggaan teknologi nasional, menarik perhatian lebih banyak konsumen domestik.

Penurunan penjualan Apple di China menyoroti tantangan yang dihadapi perusahaan tersebut di pasar ponsel terbesar kedua mereka. Meskipun iPhone 16 hadir dengan fitur kecerdasan buatan yang inovatif, teknologi tersebut belum sepenuhnya diterapkan di pasar China sehingga tidak mampu bersaing dengan Huawei dalam hal kemandirian teknologi dan integrasi perangkat.

CEO Apple, Tim Cook, dijadwalkan menghadiri konferensi industri di China minggu ini untuk memperkuat hubungan perusahaan dengan pasar tersebut. Namun, situasi ini menekankan tantangan yang semakin besar bagi merek asing dalam mempertahankan pangsa pasar di tengah kebangkitan teknologi lokal seperti Huawei.

Ketegangan antara China dan Amerika Serikat dalam bidang teknologi, terutama terkait industri semikonduktor dan kecerdasan buatan, menjadi latar belakang penting dari dinamika ini. Huawei telah menunjukkan kemampuan untuk berinovasi meskipun berada di bawah tekanan pembatasan, dan hal ini semakin memperkuat posisi mereka di pasar domestik sekaligus menciptakan tekanan tambahan bagi pesaing global.

Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah