J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto memperkenalkan pengusaha asal Kalimantan, Haji Isam atau Andi Syamsuddin Arsyad, kepada para pengusaha dan investor Jepang di Istana Negara, Jakarta, Jumat (6/12/2024). Acara ini merupakan bagian dari pertemuan dengan Asosiasi Japan Jakarta Club, sehari setelah Prabowo menjamu Asosiasi Japan-Indonesia (Japinda) pada Kamis (5/12/2024).
“Bapak Andi Syamsuddin Arsyad, seorang pengusaha terkemuka dari Kalimantan,” kata Prabowo dalam sambutannya.
Dalam pertemuan ini, Prabowo juga memperkenalkan anggota Kabinet Merah Putih serta beberapa pengusaha yang mendampinginya. Selain Haji Isam, hadir pula Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Anindya Bakrie dan mantan Ketua Umum Kadin Arsjad Rasyid.
Prabowo menyebut sejumlah menteri yang hadir, di antaranya Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri BUMN Erick Thohir, serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Saat memperkenalkan Erick Thohir, yang juga Ketua Umum PSSI, Prabowo sempat melontarkan candaan yang disambut tawa hadirin.
“Menteri Badan Usaha Milik Negara, Bapak Erick Thohir, yang juga merupakan Presiden Persatuan Sepak Bola Indonesia. Saya pikir pekerjaan yang lebih penting,” ujar Prabowo.
Menteri Airlangga Hartarto menjelaskan, kehadiran Haji Isam tidak terlepas dari kontribusinya dalam pengembangan food estate. Haji Isam bekerja sama dengan Sumitomo Forestry, perusahaan Jepang, dalam proyek pengembangan tersebut.
“Haji Isam merupakan salah satu pengusaha yang mengembangkan food estate. Salah satu proyeknya juga melibatkan Sumitomo Forestry dari Jepang,” ungkap Airlangga.
Haji Isam diketahui duduk di meja utama bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih. Di sebelahnya, terlihat Menteri Erick Thohir dan Agus Gumiwang Kartasasmita. Sementara di sisi lain meja, tampak Anindya Bakrie dan Arsjad Rasyid, dua tokoh yang sebelumnya sempat berseteru terkait posisi Ketua Umum Kadin.
Pertemuan ini diharapkan memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Jepang, sekaligus membuka peluang investasi di sektor-sektor strategis seperti pengembangan food estate dan industri lainnya.
Sumber: Kompas.com
Editor: Agung