Menteri ESDM Pastikan Ketersediaan BBM Optimal Menyambut Natal dan Tahun Baru 2024, Berapa Stoknya?

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengecek langsung kesiapan fasilitas BBM di Kilang RU V Balikpapan, Kalimantan Timur, menjelang Natal dan Tahun Baru 2024. (Foto: Ist)

J5NEWSROOM.COM, Balikpapan – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjamin kelancaran operasional sektor energi, khususnya Bahan Bakar Minyak (BBM), menyambut periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Hal ini disampaikan setelah Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, melakukan kunjungan langsung ke Refinery Unit (RU) V Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Sabtu (14/12).

Bahlil memastikan bahwa stok BBM untuk periode Natal dan Tahun Baru, serta suplai ke daerah-daerah tertinggal dan terluar, dapat memenuhi kebutuhan dengan aman. “Stok ketersediaan BBM dipastikan mencukupi, bahkan untuk wilayah terpencil. Pasokan bisa bertahan hingga 20 hingga 21 hari,” ujar Bahlil.

Selain itu, Bahlil menekankan bahwa pasokan BBM ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan musiman, namun juga untuk mendukung aktivitas ekonomi, terutama di daerah-daerah yang jauh dari pusat kota, seperti bagi nelayan dan petani.

Berdasarkan data PT Pertamina per 12 Desember 2024, ketahanan stok BBM nasional mencatatkan angka yang cukup stabil. Adapun rincian stok tersebut mencakup Pertalite dengan coverage day 18,47 hari, Pertamax 20,58 hari, Pertamax Turbo 32,60 hari, Solar 16,75 hari, Pertamax Dex 36,93 hari, dan Avtur 32,11 hari.

Pemerintah juga tengah berupaya untuk meningkatkan ketahanan energi melalui proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) yang dikerjakan oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan. Dalam pengecekan yang dilakukan, Bahlil menyatakan bahwa progres proyek ini belum sepenuhnya sesuai target. Namun, ia meminta agar percepatan penyelesaian terus dilakukan untuk memastikan ketahanan energi nasional. “Proyek ini sudah mencapai 91% progresnya, dan kami meminta agar bisa diselesaikan lebih cepat dari target semula pada September 2025,” tambah Bahlil.

Pembangunan RDMP Balikpapan diproyeksikan dapat menambah kapasitas produksi minyak hingga 100 ribu barel per hari, sehingga total kapasitas kilang menjadi 360 ribu barel per hari. Bahlil berharap percepatan proyek ini dapat mengurangi ketergantungan pada impor minyak.

Kilang RU V Balikpapan sendiri merupakan kilang pengolahan minyak terbesar kedua di Indonesia, dengan kapasitas 260 ribu barel per hari, mencakup 25,2% dari total kapasitas kilang Pertamina. Proyek RDMP ini nantinya akan meningkatkan kapasitas kilang, kualitas produk, dan kapasitas produksi BBM serta LPG.

Editor: Agung