PBB: Angka Kematian dalam Perang di Gaza Terus Meningkat

Sejumlah pelayat tampak menangis dalam prosesi pemakaman warga Palestina yang tewas terbunuh dalam serangan udara Israel di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, selatan Jalur Gaza, pada 16 Desember 2024. (Foto: Reuters/Mohammed Salem)

J5NEWSROOM.COM, Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Timur Tengah, Asia, dan Pasifik, Khaled Khiari, pada Rabu menyampaikan keprihatinan mendalam atas meningkatnya angka kematian dalam konflik di Gaza. Dalam sidang Dewan Keamanan PBB, Khiari menjelaskan bahwa permusuhan antara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Hamas, serta kelompok bersenjata Palestina lainnya, terus memakan korban jiwa. Ia menyoroti pengeboman besar-besaran oleh Israel yang telah menimbulkan kehancuran dan korban jiwa di Jalur Gaza.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, lebih dari 45.000 warga Palestina telah tewas sejak konflik meletus pada 7 Oktober 2023. Di sisi lain, sumber-sumber Israel melaporkan lebih dari 1.700 orang Israel dan warga negara asing tewas akibat serangan dari atau di Gaza. Khiari juga menyatakan keprihatinannya atas laporan bahwa para sandera mungkin mengalami kekerasan selama penawanan mereka dan menyerukan perlakuan manusiawi serta akses bantuan dari Palang Merah.

Khiari menyoroti tertundanya gencatan senjata, menyebut hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina sebagai tindakan yang tidak dapat dibenarkan. Ia mengkritik pemboman yang terus berlangsung di Gaza, yang telah memperburuk situasi kemanusiaan dan menghancurkan wilayah tersebut.

Dalam sidang yang sama, Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengecam tuduhan Israel terhadap berbagai lembaga internasional, termasuk PBB, Mahkamah Internasional (ICJ), dan Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Mansour menegaskan bahwa orang-orang Yahudi di seluruh dunia tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas tindakan Israel, dan Israel tidak dapat berbicara atas nama mereka.

Sementara itu, Duta Besar Israel untuk PBB Danny Dannon mengingatkan bahwa masih ada 100 orang yang disandera oleh Hamas di Gaza. Ia menyatakan bahwa Israel tengah berunding untuk membebaskan mereka. Dalam pernyataannya kepada wartawan, Dannon juga meminta komunitas internasional menghargai upaya Israel dalam menetralisir ancaman senjata pemusnah massal di Suriah, yang menurutnya mencegah senjata tersebut jatuh ke tangan teroris.

Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah