J5NEWSROOM.COM, Badan penyelamat pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa serangan udara Israel di bagian utara wilayah tersebut pada Jumat (20/12) menewaskan 10 anggota keluarga, termasuk tujuh anak. Insiden ini terjadi di Jabalia al-Nazla, barat daya Jabalia.
“Ada 10 martir … semuanya menjadi sasaran serangan udara di rumah mereka. Semua martir berasal dari keluarga yang sama, termasuk tujuh anak, yang tertua berusia enam tahun,” kata juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal. Selain korban tewas, serangan itu juga melukai 15 orang lainnya.
Militer Israel (IDF) menyatakan bahwa serangan tersebut menargetkan “beberapa teroris yang beroperasi di sebuah bangunan militer milik organisasi teroris Hamas yang menimbulkan ancaman bagi pasukan IDF di wilayah tersebut.” Namun, IDF menambahkan bahwa jumlah korban yang dilaporkan tidak sesuai dengan informasi yang mereka miliki.
“IDF terus melancarkan operasi yang tepat terhadap organisasi teroris di Jalur Gaza sesuai dengan hukum internasional, sambil berupaya mengurangi korban di kalangan warga sipil yang tidak terlibat,” demikian pernyataan IDF.
Sementara itu, Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar terlibat dalam upaya diplomatik untuk menghentikan konflik serta memastikan pembebasan puluhan sandera yang masih ditahan oleh militan di Gaza.
Pada Selasa (17/12), Amerika Serikat menyatakan adanya “optimisme yang hati-hati” terhadap kemungkinan tercapainya gencatan senjata di Jalur Gaza.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah