Ini Penjelasan Manajer PLN Tanjunguban Tentang Kecelakaan Kerja yang Menewaskan Taufik

Tim Polsek Bintan Utara saat berkoordinasi dengan petugas PLN Tanjunguban di RSJKO EHD Tanjunguban Bintan. (Foto: Harjo/BTD)

J5NEWSROOM.COM, Bintan – Taufik (35), seorang petugas PLN, meninggal dunia setelah terjatuh bersama tiang listrik yang sedang diperbaikinya di Kilometer 77, Kecamatan Teluk Sebong, Bintan, Jumat (17/1/2025) malam. Meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat (RSJKO) Engku Haji Daud (EHD) Tanjunguban untuk mendapatkan pertolongan medis, nyawanya tak tertolong.

Manager ULP PLN Tanjunguban, Suherman Nainggolan, membenarkan kejadian tersebut pada Sabtu (18/1/2025) malam. Ia menjelaskan bahwa insiden tersebut tidak terdaftar dalam Work Order (WO) PLN maupun pihak ketiga, PT Haleyora Power (HP).

“Almarhum Taufik melakukan pekerjaan tanpa sepengetahuan PLN dan PT HP. Kami juga tidak menerima laporan langsung dari rekan kerja almarhum pada saat kejadian. Bahkan setelah tiba di rumah sakit, rekan yang bersamanya tidak merespons panggilan telepon dan pesan dari tim lainnya,” ujar Suherman.

PLN kemudian berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas dan Polsek Bintan Utara untuk membawa rekan almarhum guna memberikan keterangan. PLN, bersama PT HP dan keluarga, juga membantu proses pemakaman Taufik.

BACA JUGA: Kecelakaan Kerja, Pekerja PLN Bintan Jatuh dan Tewas, Manajemen Menutup Diri

“Kami telah memberikan keterangan kepada Polsek Bintan Utara terkait insiden ini setelah proses pemakaman selesai,” tambahnya.

Namun, insiden tersebut sempat memunculkan sorotan masyarakat terhadap PLN Bintan yang dinilai tertutup dalam memberikan informasi. Kapolsek Bintan Utara, Kompol Nurman, menyatakan bahwa pihak PLN yang hadir di RSJKO EHD terkesan enggan memberikan penjelasan terkait kejadian tersebut.

“Anggota kami masih mengumpulkan keterangan. Informasi awal menunjukkan pihak PLN terkesan menutupi insiden ini,” ujar Kompol Nurman.

Menurut keterangan petugas medis RSJKO EHD Tanjunguban, korban sempat mendapatkan pertolongan pertama sebelum akhirnya meninggal dunia akibat cedera serius, termasuk patah tulang rusuk dan pinggul.

Setelah meninggal, jenazah Taufik dipindahkan dari ruang operasi ke ruang jenazah, sebelum dibawa ke rumah keluarganya di Kampung Sakera, Kecamatan Tanjunguban Utara, Kabupaten Bintan.

Insiden ini memunculkan keprihatinan dari rekan kerja Taufik, yang berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan prosedur keselamatan kerja lebih diperhatikan di masa mendatang.

Editor: Agung