Penyintas Kebakaran Hutan California Khawatirkan Tempat Tinggal Baru

Seluruh area yang porak poranda akibat Kebakaran Palisades terlihat di kawasan Pacific Palisades, Los Angeles, California, pada 15 Januari 2025. (Foto: AFP)

J5NEWSROOM.COM, Ribuan penduduk Los Angeles kini menghadapi tantangan berat setelah rumah mereka hancur akibat kebakaran hutan yang melanda kawasan Pacific Palisades dan Altadena, menewaskan 27 orang dan menghancurkan lebih dari 10.000 bangunan. Kebakaran ini memicu lonjakan harga sewa perumahan, menciptakan krisis baru bagi warga yang sudah kehilangan tempat tinggal dan menghadapi ketidakpastian proses asuransi.

Krisis Harga Sewa dan Tempat Tinggal Sementara

John Adolph, seorang produser video, mengungsi bersama keluarganya ke rumah teman setelah rumah mereka di Altadena hancur. Mereka berjuang mencari tempat tinggal permanen di tengah persaingan ketat. Adolph khawatir biaya pembangunan rumah baru dan lonjakan tarif asuransi akan membuatnya sulit kembali ke lingkungan mereka.

Kate Alexandria, yang kehilangan apartemen sewanya, menghadapi tantangan besar dengan obat-obatan penting yang rusak akibat kebakaran. Ia mengandalkan bantuan sementara dari FEMA dan Airbnb.org, tetapi lonjakan sewa membuat pencarian tempat tinggal baru semakin sulit.

Deisy Suarez-Giles dan keluarganya juga kehilangan rumah beserta kebun yang mereka tanam. Mereka kini tinggal sementara di apartemen sewa gratis dari Airbnb. Namun, tantangan ekonomi semakin berat karena mereka masih harus membayar hipotek rumah yang telah hancur.

Krisis Ekonomi Lokal

Bencana ini tidak hanya menghancurkan rumah, tetapi juga memukul ekonomi lokal. Suarez-Giles, yang menjalankan bisnis spa bersama suaminya, menghadapi penurunan pelanggan akibat dampak emosional dan finansial dari kebakaran. “Kota ini seperti kota hantu,” katanya.

Harapan di Tengah Ketidakpastian

Kathleen McRoskey merasa beruntung memiliki asuransi kebakaran yang cukup. Meski harus meninggalkan rumah mereka di Palisades, keluarga ini berencana membangun ulang rumah mereka. Namun, proses pembangunan diperkirakan memakan waktu bertahun-tahun.

Krisis ini mencerminkan kompleksitas dampak pascabencana yang tidak hanya menghancurkan properti, tetapi juga memengaruhi kehidupan warga secara mendalam. Warga berharap bantuan asuransi dan dukungan pemerintah dapat membantu mereka membangun kembali kehidupan mereka.

Editor: Agung