J5NEWSROOM.COM, Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang hampir memasuki 100 hari kerja masih menghadapi tantangan dalam merealisasikan target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, mengkritik kinerja tim ekonomi kabinet yang dinilai belum menunjukkan langkah-langkah signifikan.
Jerry menyoroti Menteri Keuangan yang menurutnya kurang inovatif dalam menggagas pengembangan ekonomi. Ia menganggap pendekatan yang diambil masih berpusat pada peningkatan pajak dan utang luar negeri, seperti dari IMF atau Bank Dunia, tanpa terobosan kreatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Ia juga mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi saat ini stagnan di angka 5,1 persen, bahkan diperkirakan akan turun ke kisaran 5 persen tahun ini. Selain itu, Jerry mengkhawatirkan melemahnya nilai tukar rupiah yang kini dikategorikan sebagai salah satu yang terburuk secara global. Hal ini, menurutnya, dapat menjadi ancaman serius bagi stabilitas ekonomi nasional.
Bergantungnya pendapatan negara pada pajak dinilai tidak cukup untuk menopang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kenaikan pajak justru dapat menekan daya beli masyarakat, memperburuk situasi ekonomi.
Menurut Jerry, tim ekonomi pemerintahan saat ini belum memiliki strategi besar dan desain yang jelas untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Ia menilai perlunya solusi strategis yang lebih konkret untuk mendongkrak perekonomian nasional sesuai visi presiden.
Editor: Agung