J5NEWSROOM.COM, Kecelakaan yang terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2, Bogor, pada malam 4 Februari 2025 menyoroti pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap berbagai pihak terkait, terutama dalam penggunaan kartu e-Toll. Penumpukan kendaraan yang terjadi di pintu tol menjadi faktor utama yang memperparah kecelakaan, dengan salah satu pengendara kesulitan menggunakan kartu e-Toll. Ini mengakibatkan antrean panjang yang meningkatkan risiko kecelakaan, terutama ketika sopir truk mengalami rem blong dan menabrak kendaraan yang terjebak dalam antrean.
Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, menyatakan bahwa tidak dapat hanya menyalahkan satu pihak, seperti sopir truk, atas kecelakaan tersebut. Menurutnya, seluruh pihak terkait, termasuk Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Korlantas, Jasa Raharja, dan pengemudi kendaraan, harus turut bertanggung jawab dalam insiden ini. Agus mengingatkan bahwa kecelakaan dengan banyak korban bisa dihindari jika semua pihak mematuhi regulasi yang ada.
Agus juga menekankan pentingnya pengemudi untuk memeriksa kartu e-Toll sebelum berkendara, mengingat tidak adanya petugas yang memandu di pintu tol. Selain itu, ia mengkritik kinerja regulator yang dianggap tidak efektif, dengan mencontohkan penggunaan kamera ETLE yang tidak lagi berfungsi dan penghentian penggunaan OBU yang digantikan dengan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF), yang hingga kini tidak jelas kelanjutannya.
Masalah lain yang disoroti Agus adalah desain gerbang tol yang kurang tepat, seperti gerbang yang terlalu berbelok dan sulit dilalui oleh kendaraan besar, terutama truk. Ia mendorong pihak operator untuk memperbaiki desain ini agar lebih sesuai dengan kebutuhan kendaraan yang melintas. Terakhir, Agus juga menyoroti kurangnya pelatihan bagi sopir truk, yang seharusnya mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan untuk memastikan keterampilan berkendara yang memadai.
Dengan evaluasi yang menyeluruh dan penegakan regulasi yang lebih baik, diharapkan kejadian serupa dapat dihindari di masa depan.
Editor: Agung