Fokus pada Peningkatan Sektor Pertanian dan Kesejahteraan Petani Natuna

LAPORAN: Hani

J5NEWSROOM.COM, Natuna – Pemerintah Kabupaten Natuna terus berusaha mendukung petani di sektor pertanian dan sayur-mayur melalui berbagai program penyuluhan serta bantuan sarana dan prasarana. Kepala Bidang Penyuluhan, Sarana, dan Prasarana Dinas Pertanian Natuna, Saidir, menegaskan bahwa komitmen ini bukan hanya sekadar wacana, tetapi benar-benar diterapkan langsung di lapangan, Rabu, 5 Februari 2025.

Pernyataan tersebut disampaikan Saidir saat bertemu dengan media, di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Natuna, Kecamatan Bunguran Timur. “Kami turun langsung untuk mengecek kondisi calon petani dan lahan yang akan dibantu. Verifikasi sangat penting agar bantuan dari pemerintah pusat, termasuk pupuk bersubsidi, sampai ke yang berhak. Petani yang ingin memperoleh pupuk subsidi harus terdaftar dalam kelompok tani yang terdaftar di SIMLITAN,” kata Saidir.

Setiap hektar lahan sawah akan mendapat alokasi pupuk subsidi sebanyak 300 kg. Petani bisa menebus pupuk dengan harga urea Rp2.250 per kg dan pupuk NPK Rp2.300 per kg. Pada tahun 2025, total kebutuhan pupuk subsidi yang akan dibeli oleh petani diperkirakan mencapai 171 ton. Namun, Saidir mengingatkan bahwa pupuk subsidi tersebut tidak boleh diperjualbelikan. Jika ada petani yang melanggar, pemerintah akan memanggil dan memberikan pembinaan.

“Sejauh ini, distribusi pupuk bersubsidi berjalan lancar tanpa penyimpangan. Kami terus berkoordinasi dengan penyuluh di lapangan agar pupuk benar-benar diterima oleh petani yang berhak,” tambahnya.

Kepala Bidang Penyuluhan, Sarana, dan Prasarana Dinas Pertanian Natuna, Saidir. (Ist)

Saat ini, ada lebih dari 1.000 petani yang tergabung dalam 400 kelompok tani di Natuna. Pemerintah provinsi juga telah memberikan asuransi tenaga kerja kepada 1.995 petani, dengan nilai perlindungan sebesar Rp168.000 per petani.

Selain itu, pemerintah daerah menekankan pentingnya perlindungan terhadap Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), yaitu lahan yang tidak boleh dialihfungsikan. Langkah ini diambil untuk memastikan keberlanjutan sektor pertanian di Natuna. Pada tahun 2024, pemerintah telah menyalurkan 60 ton pupuk untuk tiga kecamatan, yaitu Bunguran Timur, Bunguran Tengah, dan Serasan. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 106 ton.

Untuk tahun 2025, program bantuan pertanian akan diperkuat dengan penyaluran 171 ton pupuk bersubsidi, program pertanian gratis untuk persawahan, serta bantuan untuk sektor pertanian lainnya. Saidir menekankan bahwa peningkatan produksi pertanian menjadi prioritas utama. Pemerintah akan menyusun petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak) agar bantuan pupuk dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Dengan komitmen ini, diharapkan petani di Natuna dapat lebih mandiri dan bersaing dengan baik. Melalui penyuluhan dan bantuan yang tepat sasaran, pemerintah berusaha memastikan sektor pertanian tetap menjadi pilar utama ekonomi daerah sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.

Editor: Agung