![](https://j5newsroom.com/wp-content/uploads/2025/02/TRUK-BANTUANG-KEMANUSIAAN-1024x592.jpg)
J5NEWSROOM.COM, Mesir – Sejumlah besar truk bantuan, termasuk yang membawa tenda, tertahan di wilayah Arish, Mesir, pada Selasa, 11 Februari 2025. Truk-truk tersebut tidak dapat menyeberang ke Gaza akibat ketegangan politik yang tengah berlangsung antara Hamas dan Israel.
Ahmed Hussein, seorang sopir truk asal Yordania yang telah menunggu hampir satu bulan bersama kargo bantuannya, mengungkapkan rasa frustrasi atas situasi ini. Ia menjelaskan bahwa sebagian besar truk dipaksa untuk berbalik setelah gagal melintasi perbatasan Rafah, dengan hanya sedikit yang diizinkan masuk.
“Kami sudah sampai sekitar sebulan yang lalu, membawa tenda-tenda dari Yordania untuk saudara kami di Gaza. Sayangnya, tidak ada tenda atau bentuk bantuan lain yang diperbolehkan masuk,” ujar Hussein.
“Kami telah tertahan di sini untuk waktu yang lama, dan tidak ada satu pihak pun yang memberi kami perhatian,” tambahnya.
Reuters telah berupaya meminta komentar dari pasukan Israel terkait hal ini, tetapi belum mendapatkan tanggapan.
Sementara itu, Hamas mengumumkan pada Senin, 10 Februari 2025, bahwa pihaknya akan menghentikan pembebasan tawanan Israel hingga pemberitahuan lebih lanjut. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap apa yang disebut Hamas sebagai pelanggaran Israel terhadap perjanjian gencatan senjata. Hamas menuding Israel menghentikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, termasuk 60 ribu rumah bergerak, 200 ribu tenda, alat berat untuk pembersihan puing, serta pasokan bahan bakar.
Seorang pejabat yang mengetahui negosiasi gencatan senjata mengatakan kepada Reuters bahwa Israel telah menolak permintaan dari PBB, Qatar, dan pihak lainnya untuk mengizinkan unit-unit rumah sementara masuk ke Gaza sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.
Di sisi lain, organisasi kemanusiaan menyebut bahwa aliran bantuan ke Gaza telah meningkat sejak gencatan senjata diberlakukan. Israel juga menolak klaim Hamas bahwa mereka menghambat distribusi bantuan ke wilayah tersebut.
Editor: Agung