Ngobrol Santai Tiga Jam dengan Wakasal Laksdya TNI Erwin Slamet Aldedharma

Wakasal Laksdya TNI Erwin Slamet Aldedharma ngobrol santai dengan Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana dan putranya, Savero “Ero” Karamiveta Dwipayana. (Foto: J5NEWSROOM.COM)

J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Minggu siang yang cerah di Jakarta, suasana di rumah dinas Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksdya TNI Erwin Slamet Aldedharma terasa hangat. Di ruang tamu, perbincangan mengalir antara Erwin, Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana, serta putra bungsunya, Savero “Ero” Karamiveta Dwipayana.

Pertemuan yang berlangsung hampir tiga jam itu lebih dari sekadar silaturahim. Topik yang dibahas meluas, mulai dari perkembangan terkini di TNI Angkatan Laut hingga strategi komunikasi dalam institusi militer. Tidak ada batasan usia atau jabatan dalam obrolan itu—semua terlibat dalam diskusi yang cair, akrab, dan penuh pemikiran strategis.

Meskipun jauh lebih muda dibandingkan Erwin dan Dr Aqua, Ero tidak hanya menjadi pendengar dalam diskusi tersebut. Ia aktif memberikan pendapat, menanggapi berbagai isu yang dibahas, serta menunjukkan pemahamannya tentang dinamika pertahanan dan komunikasi.

“Bagus sekali cara berpikir Ero. Sangat terbuka dan kritis,” ujar Erwin, mengapresiasi partisipasi anak muda itu dalam diskusi.

Dr Aqua, yang dikenal luas sebagai pakar komunikasi, turut memberikan perspektifnya mengenai strategi komunikasi di lingkungan TNI AL. Dengan pengalaman panjangnya di berbagai instansi dan organisasi, ia membagikan wawasan tentang pentingnya komunikasi yang efektif dalam menjaga stabilitas dan kepercayaan publik terhadap institusi militer.

Erwin menyimak dengan serius setiap masukan yang disampaikan Dr Aqua. Baginya, komunikasi bukan sekadar penyampaian informasi, tetapi juga membangun pemahaman dan kepercayaan di antara personel dan masyarakat luas.

“Terima kasih, Pak Aqua, untuk semua informasi dan sarannya. Masih banyak yang harus kami pelajari dalam hal komunikasi,” ujar Erwin dengan rendah hati.

Bagi Dr Aqua, pertemuan seperti ini bukan hanya soal berbagi ilmu, tetapi juga memperkuat hubungan baik dan membangun perspektif baru. “Diskusi seperti ini sangat bermanfaat. Kita bisa bertukar pandangan dan belajar dari pengalaman masing-masing,” katanya.

Obrolan yang semula hanya dijadwalkan sebentar pun berlanjut hampir tiga jam. Tanpa terasa, sore menjelang, menandai akhir dari perbincangan yang penuh wawasan dan kebersamaan.

Editor: Agung