
J5NEWSROOM.COM, Washington DC – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendorong solusi damai untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung selama tiga tahun. Berbagai lembaga kajian telah mengajukan pendekatan yang berbeda guna mencapai perdamaian yang langgeng antara Moskow dan Kyiv.
Salah satu pendekatan yang diajukan adalah strategi tekanan maksimum yang diusulkan oleh Pusat Analisis Kebijakan Eropa (CEPA). Lembaga ini merekomendasikan agar Amerika dan sekutunya segera memberikan dukungan materiil tanpa syarat kepada Ukraina untuk melemahkan militer Rusia serta memperketat sanksi terhadap sektor keuangan dan energi Rusia. Selain itu, aset Rusia yang dibekukan diusulkan untuk dialihkan guna mendukung pertahanan dan rekonstruksi Ukraina. CEPA juga menegaskan bahwa Ukraina harus tetap menjadi bagian dari Uni Eropa dan bahwa kemungkinan keanggotaannya dalam NATO tidak boleh menjadi bagian dari negosiasi dengan Rusia.
Pendekatan lain datang dari Josh Rudolph, peneliti senior di German Marshall Fund, yang menekankan perlunya menghadapi Presiden Rusia Vladimir Putin dari posisi yang kuat. Rudolph menyarankan agar Amerika Serikat menekan Rusia secara finansial dengan menurunkan harga minyak dan gas, serta meningkatkan persenjataan Ukraina. Ia juga mengusulkan agar Eropa lebih aktif dalam mendanai bantuan militer dan mengerahkan pasukan penjaga perdamaian.
Sementara itu, American Enterprise Institute (AEI) menyoroti manfaat ekonomi dari kemenangan Ukraina. Dalam laporannya, AEI menegaskan bahwa jika Rusia menang, Amerika Serikat justru akan terbebani dengan peningkatan anggaran pertahanan yang lebih besar. Laporan ini juga memperingatkan bahwa kemenangan Rusia dapat memperkuat negara-negara seperti Iran, China, dan Korea Utara, yang berpotensi memicu lebih banyak konflik global.
Di sisi lain, Heritage Foundation mengajukan kebijakan jalan tengah, di mana keterlibatan Amerika Serikat di Ukraina tetap ada tetapi dibatasi pada bantuan militer, sementara sekutu Eropa menangani kebutuhan ekonomi Ukraina. Mereka juga menekankan bahwa ancaman utama bagi kepentingan Amerika di abad ke-21 adalah China, bukan Rusia.
Berbagai pendekatan ini mencerminkan beragam strategi yang dapat ditempuh dalam upaya mencapai perdamaian di Ukraina. Namun, keberhasilan dari setiap strategi ini sangat bergantung pada respons Rusia dan kebijakan yang akan diambil oleh pemerintahan Trump ke depan.
Editor: Agung