
J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Nama Muhammad Kerry Adrianto Riza (MKAR) mendadak menjadi sorotan setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait tata kelola minyak mentah yang merugikan negara sebesar Rp193,7 triliun. Penetapan ini diumumkan oleh Kejaksaan Agung pada Senin malam, 24 Februari 2025.
Kerry Riza, yang merupakan putra dari “raja minyak” Muhammad Riza Chalid dan Roestriana Adrianti, saat ini menjabat sebagai beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa. Pria kelahiran Jakarta tahun 1986 ini juga dikenal memiliki sejumlah jabatan strategis, di antaranya Komisaris Utama GAP Capital, Presiden Direktur PT Pelayaran Mahameru Kencana Abadi, PT Navigator Khatulistiwa, Mandiri Arafura Limited (2014), serta Presiden Direktur Kidzania Jakarta.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Abdul Qohar, mengungkapkan bahwa penyidik telah mengumpulkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan tujuh orang tersangka dalam kasus ini. Kasus ini berkaitan dengan dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang yang melibatkan Sub Holding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada periode 2018 hingga 2023.
Menurut Abdul Qohar, tim penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap 96 saksi dan dua ahli serta menyita 969 dokumen dan 45 barang bukti elektronik.
“Berdasarkan bukti-bukti yang telah dikumpulkan, kami menemukan adanya indikasi kuat perbuatan melawan hukum yang menyebabkan kerugian negara dalam jumlah sangat besar. Oleh karena itu, kami menetapkan tujuh orang sebagai tersangka dalam kasus ini,” ujar Abdul Qohar dalam konferensi pers di Kejaksaan Agung, Senin 24 Februari 2025.
Editor: Agung