Bitcoin Anjlok akibat Tarif Trump, Dolar AS Sentuh Rp16.500

Ilustrasi Mata Uang Bitcoin. (Foto: Ist)

J5NEWSROOM.COM, Gejolak kepanikan di pasar akibat kebijakan tarif masuk yang diterapkan Presiden AS Donald Trump tidak hanya mengguncang pasar saham dan pasar uang global, tetapi juga pasar mata uang digital atau cryptocurrency. Bitcoin, sebagai mata uang digital terbesar dunia, mengalami tekanan hebat dengan harga yang merosot tajam hingga berada di kisaran 78.000 dolar AS dalam sesi perdagangan sore di Asia. Penurunan ini mencerminkan kejatuhan lebih dari 26 persen dari titik tertingginya sepanjang sejarah.

Sebelumnya, Bitcoin sempat mencapai harga tertingginya pada pertengahan Desember 2024 di kisaran 108.327 dolar AS, didorong oleh optimisme terhadap kebijakan Trump. Namun, setelah lebih dari sebulan menjabat, kebijakan Trump justru memicu tekanan jual besar-besaran yang menyebabkan harga Bitcoin terpangkas secara brutal.

Sentimen negatif terhadap cryptocurrency sejalan dengan gejolak yang terjadi di pasar uang global. Setelah Trump mengumumkan penerapan tarif masuk 25 persen untuk produk dari Kanada dan Meksiko, serta rencana pemberlakuan tarif serupa untuk produk dari China dan Uni Eropa, pasar merespons dengan aksi pemburuan terhadap dolar AS. Hal ini mengakibatkan mata uang utama dunia mengalami pelemahan tajam, termasuk euro yang turun ke kisaran 1,03-an, poundsterling di 1,25-an, dolar Australia di 0,62-an, dan dolar Kanada di kisaran 1,44-an.

Penguatan indeks dolar AS juga berdampak pada mata uang Asia yang sebagian besar mengalami tekanan signifikan. Peso Filipina dan rupee India masih berusaha bertahan di zona penguatan tipis, namun tetap rentan terhadap tekanan jual yang lebih besar. Sementara itu, mata uang Asia lainnya mengalami pelemahan yang cukup dalam.

Rupiah menjadi salah satu mata uang yang terkena dampak paling besar dalam perdagangan kali ini. Sepanjang sesi perdagangan, rupiah terus menurun dan akhirnya diperdagangkan di kisaran Rp16.575 per dolar AS, turun sebesar 0,8 persen dan menembus level psikologis Rp16.500 per dolar AS. Pelemahan ini mencerminkan dampak kuat dari kebijakan ekonomi global yang semakin tidak menentu di bawah pemerintahan Trump.

Editor: Agung