
J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Ikatan Alumni (IKA) Fisipol Universitas Kristen Indonesia (UKI) mendesak kepolisian untuk bekerja secara serius dalam mengungkap kasus kematian mahasiswa Fisipol, KW (22), yang diduga menjadi korban pengeroyokan.
Ketua IKA Fisipol UKI, Marlen Sitompul, dalam keterangannya pada Jumat, 7 Maret 2025, menegaskan bahwa seluruh pelaku pengeroyokan harus segera ditangkap dan ditahan. Ia menilai tindakan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang tidak dapat ditoleransi.
Marlen juga menyoroti beredarnya video saat kejadian yang seharusnya dapat membantu pihak kepolisian untuk segera mengidentifikasi dan menangkap para pelaku. Ia menekankan bahwa negara ini berasaskan hukum, sehingga keadilan harus ditegakkan.
Selain mendesak kepolisian, IKA Fisipol UKI juga meminta pihak Rektorat untuk lebih proaktif dalam menangani kasus ini. Menurut Marlen, Rektorat tidak boleh hanya menunggu hasil dari pihak kepolisian, tetapi juga harus mengambil langkah tegas terhadap mahasiswa yang terlibat pengeroyokan, termasuk memberikan sanksi akademik seperti drop out (DO).
Lebih lanjut, IKA Fisipol UKI meminta Yayasan UKI dan Rektorat untuk segera mengevaluasi sistem pengamanan kampus. Marlen menilai insiden ini menunjukkan adanya kelalaian dari pihak keamanan kampus dalam mencegah tindakan kriminal.
Sebelumnya, seorang mahasiswa UKI berinisial KW (22) ditemukan meninggal dunia di parkiran motor kampus pada Selasa malam, 4 Maret 2025. Dugaan awal menyebutkan bahwa KW tewas akibat pengeroyokan oleh sesama mahasiswa.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, membenarkan adanya kasus kematian mahasiswa tersebut, namun pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti kematian KW. Hingga saat ini, kepolisian masih melakukan pendalaman terhadap keterangan saksi dan alat bukti lainnya.
Editor: Agung

