
Oleh Naila Ahmad Farah Adiba
TEMAN teman semuanya pada punya smartphone nggak? Atau di rumahnya ada yang punya barang elektronik seperti mesin cuci, kipas angin, atau bahkan kulkas? Nah, saat membeli barang tersebut pasti di dalamnya sudah sepaket dengan cara penggunaan alias manual booknya kan?
Lalu mengapa sih harus ada manual booknya? Karena agar kita tidak salah dalam mengoperasikan barang elektronik tersebut. Karena bisa jadi kalau kita tidak membaca aturan dan cara memakainya, barang tersebut akan mudah rusak dan pada akhirnya tidak dapat kita gunakan sesuai dengan fungsi yang dimiliki.
Kita sebagai orang yang tidak membuat barang tersebut percaya bahwa sang pembuat barang ini sangat mengetahui cara penggunaan barang tersebut bukan? Karena kita menganggap bahwa pembuatnya adalah orang yang ahli dan mumpuni di bidangnya.
Ternyata teman-teman tak hanya barang elektronik yang mempunyai manual book tersebut. Manusia yang hidup di muka bumi ini sudah memiliki manual book yang seharusnya mampu untuk membimbingnya menuju ketaatan kepada Sang Pencipta.
Manual book itu adalah Al-Qur’an. Sebuah kitab suci yang sangat mulia yang juga diturunkan kepada manusia paling mulia di muka bumi ini. Bahkan waktu diturunkannya adalah saat-saat yang mulia. Yakni di bulan ramadhan.
Bulan Ramadan adalah bulan yang didalamnya terdapat banyak kemuliaan dan keberkahan. Salah satunya adalah seluruh amal perbuatan dilipatgandakan. Tak hanya itu, berbagai peristiwa penting pun terjadi di bulan ini.
Selain Lailatul Qadar yang merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan atau setara dengan 83 tahun 4 bulan menurut Syaikh Yusuf Al Qardhawi, bulan Ramadan juga identik dengan bulan Al-Qur’an. Dimana pada bulan inilah Al-Qur’an pertama kali diturunkan. Tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan..
Allah sebagai pencipta kita dan seluruh alam semesta, tentunya sangat mengetahui apa yang terbaik bagi makhluk-Nya. Termasuk manusia di dalamnya. Karena itulah Allah menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman manusia dalam mengarungi bahtera kehidupan.
Sayangnya, seringkali manusia lupa akan hakikat ia sebagai hamba. Merasa memiliki segalanya hingga enggan untuk bertakwa kepada-Nya. Padahal sebagaimana kita yang mengikuti segala apa yang diperintahkan oleh pembuat barang elektronik, seharusnya kita juga mengikuti apa yang Allah perintahkan.
Allah sebagai Sang Pencipta tentu mengetahui atas segala yang diciptakan. Maka, Ia juga yang paling berhak untuk mengatur segala urusan manusia sebagai makhluk-Nya. Karena, kita terlalu lemah untuk mengatur dan mengetahui apa yang terbaik bagi kehidupan kita.
Oleh karenanya, meskipun malam Nuzulul Qur’an telah lewat, semoga kita tetap menjadikan bulan mulia ini sebagai momentum untuk kita melakukan perubahan menuju arah yang lebih baik. Tak hanya untuk menyenangkan manusia, melainkan menjadi sebagaimana yang Allah inginkan. Agar ridha Allah senantiasa menyertai perjalanan kita.
Wallahu a’lam bish showwab.
Penulis adalah Siswi MAN 1 Kota Batam