
Oleh Naila Ahmad Farah Adiba
AKHIR akhir ini trend velocity sangat ramai diperbincangkan di sosial media. Trend ini seolah mengikis rasa malu yang seharusnya dimiliki oleh seorang pemuda muslim. Terlebih sebagai seorang muslimah yang seharusnya menjaga kehormatan.
Bahkan saking banyaknya pemuda muslim yang mengikuti trend ini, sampai muncul statement “kalau bukber gak buat velocity serasa ada yang kurang”. Kocak gak sih? Saat mendengar pernyataan itu rasanya pengen ketawa sekaligus merasa miris.
Ternyata, sudah sejauh ini ya pemuda muslim dari agamanya sendiri? Padahal, di dalam sebuah hadits disebutkan bahwa diantara tanda keislaman seseorang adalah ia meninggalkan hal yang tidak bermanfaat bagi dirinya.
Bukankah trend ini sangat unfaedah? Tak hanya membuang-buang waktu kita, melainkan juga mengikis rasa malu yang seharusnya kita miliki. Masa muda yang seharusnya menjadi waktu kita untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya malah ke-distrak dengan hal gak berguna tersebut.
Kita sebagai pemuda muslim yang merupakan aset berharga peradaban dan agen perubahan harusnya malu jika usia yang telah Allah berikan kita sia-siakan dengan alasan hiburan.
Fyi, di dalam Islam juga memperbolehkan hiburan. Namun dalam batas wajar dan tidak meninggalkan kewajiban yang seharusnya dilakukan. Karena jika terus bermalas-malasan, maka setan yang akan berperan untuk menjauhkan kita dari kebaikan yang seharusnya kita kerjakan.
Teruntuk laki-laki, coba deh perhatikan lagi apa yang selama ini telah kalian lakukan. Kalian suatu saat akan menjadi pemimpin. Entah pemimpin keluarga, wilayah, ataupun negara. Maka, rasa tanggung jawab itu harus dipupuk sejak sekarang.
Kalian juga akan menjadi seorang suami dan seorang ayah. Ilmu kalian harus senantiasa diperbarui. Karena kelak akan ada generasi yang harus kalian didik untuk menjadi pejuang Islam. Akan ada seorang istri yang harus kalian bimbing untuk bersama-sama berjalan menuju surga-Nya Allah ta’ala.
Juga teruntuk kalian wahai muslimah. Walaupun mungkin ada beberapa pemuka agama yang mengikuti trend ini. Please, jaga harga diri dan kehormatan kita. Seorang muslimah adalah rahim peradaban yang darinya akan lahir banyak pejuang yang akan membela kebenaran.
Kita adalah madrasatul ula alias pendidikan pertama bagi anak-anak kita nanti. Maka, jangan sia-siakan usia yang telah Allah berikan untuk melakukan sesuatu yang Allah benci.
Upgrade ilmu pengetahuan dan wawasan kita, agar kelak ketika telah tiba saatnya kita bersanding dengan pemuda salih, kita telah siap untuk membangun sebuah keluarga yang menjadi miniatur peradaban Islam dengannya.
Wallahu a’lam bish showwab.
Penulis adalah Siswi MAN 1 Kota Batam