
J5NEWSROOM.COM, Penyerapan gabah kering panen (GKP) oleh Perum Bulog Kantor Wilayah Jawa Barat mengalami lonjakan signifikan selama Februari hingga Maret 2025. Bulog Jabar mencatat realisasi serapan gabah dari petani telah mencapai 103 persen dengan total 128.513 ton, melampaui target awal sebesar 124.027 ton.
Gabah yang diserap berasal dari delapan wilayah kerja Bulog di Jawa Barat, yakni Bandung, Cianjur, Cirebon, Indramayu, Karawang, Subang, Ciamis, dan Bogor. Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jabar, Mohamad Alexander, mengungkapkan bahwa penyerapan yang melampaui target ini didorong oleh panen raya di beberapa daerah.
Kontribusi penyerapan terbesar berasal dari Subang dengan 257 persen, diikuti Karawang (187 persen), Indramayu (132 persen), dan Cianjur (111 persen). Meski target telah tercapai, Bulog Jabar tetap berupaya memperbesar serapan gabah untuk memperkuat cadangan beras pemerintah (CBP), terutama karena puncak panen masih berlangsung hingga April 2025.
Bulog Jabar siap menyerap sebanyak mungkin hasil panen petani lokal guna mendukung ketahanan stok nasional serta kesejahteraan petani dengan memberikan harga yang layak. Sesuai kebijakan pemerintah, harga pembelian yang ditetapkan adalah Rp6.500 per kilogram untuk gabah dan Rp12.000 per kilogram untuk beras.
Mekanisme penyerapan gabah dilakukan dengan memastikan kualitasnya memenuhi standar sebelum dibeli oleh Bulog. Selain itu, Bulog Jabar terus berkoordinasi dengan petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani, serta penggilingan untuk memperlancar distribusi.
Guna mengatasi kendala di lapangan, Bulog Jabar juga menjalin komunikasi intensif dengan Dinas Pertanian, TNI, dan Polri untuk memperoleh informasi mengenai titik panen di wilayah Jawa Barat. Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional dengan memaksimalkan penyerapan selama puncak panen raya Februari-April 2025.
Editor: Agung