Tiongkok Berencana Gabungkan Raksasa Otomotif untuk Dominasi Pasar EV

Ilustrasi mobil listrik BYD. (Foto: RMOL)

J5NEWSROOM.COM, Tiongkok mendorong penggabungan dan restrukturisasi produsen mobil milik negara yang mengalami kesulitan beradaptasi dengan tren kendaraan listrik (EV).

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Gou Ping, Wakil Ketua Komisi Pengawasan dan Administrasi Aset Milik Negara (SASAC), dalam sebuah forum kendaraan listrik yang berlangsung di Beijing pada 1 April 2025.

SASAC adalah lembaga yang mengawasi dan mengelola aset badan usaha milik negara (BUMN) pusat di Tiongkok, yang langsung dikendalikan oleh Dewan Negara. Komisi ini mengelola sekitar 100 perusahaan milik negara, termasuk China South Industries Group (pemilik Changan Automobile), Dongfeng Motor Corp. (induk Dongfeng Motor Group), dan China FAW Group.

Gou menjelaskan bahwa tujuan dari restrukturisasi ini adalah untuk menggabungkan sumber daya agar produsen mobil Tiongkok bisa lebih kompetitif di pasar global.

“Saat pasar luar negeri semakin waspada terhadap mobil listrik murah dari Tiongkok, pemerintah ingin perusahaan meningkatkan kualitas dan daya saing,” ungkapnya, seperti dilansir dari Nikkei Asia.

Pada bulan Februari, Changan dan Dongfeng Motor Group mengumumkan bahwa induk perusahaan mereka sedang merencanakan restrukturisasi dengan perusahaan milik negara lainnya. Namun, mereka tidak menyebutkan perusahaan mana yang akan terlibat dalam proses tersebut, yang menimbulkan spekulasi bahwa kedua perusahaan ini mungkin akan bergabung.

Changan, Dongfeng, dan FAW telah menjalin kerja sama dalam pengembangan mobil listrik sejak 2017 dan semakin mempererat kolaborasi mereka, termasuk dengan bertukar eksekutif. Ada kemungkinan bahwa FAW juga akan terlibat dalam proses merger antara Changan dan Dongfeng.

Editor: Agung