
J5NEWSROOM.COM, Yahukimo – Sebanyak 11 jasad para pendulang emas korban pembantaian kelompok separatis bersenjata KKB alias Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan pada Sabtu (12/4/2025), berhasil dievakuasi seluruhnya. Dua jasad korban pun sudah teridentifikasi.
Adapun sembilan jenazah pada Sabtu, sudah dalam penguasaan aparat untuk segera dilakukan identifikasi dan visum. Pasukan gabungan yang diterjunkan ke lokasi juga berhasil mengevakuasi pasangan suami istri yang sempat ditawan.
Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani menyampaikan, proses evakuasi jasad para korban sudah dilakukan sejak Kamis (10/4/2025). Evakuasi dilakukan melalui udara mengandalkan helikopter.
Pada evakuasi hari pertama, pasukan gabungan TNI dan Polri mampu mengevakuasi dua jenazah yang ditemukan di Camp 22 aliran Sungai Silet. Kedua jenazah tersebut dibawa ke RSUD Dekai untuk dilakukan visum dan identifikasi.
Pada Jumat (11/4/2025), pasukan gabungan mengevakuasi tujuh jenazah. Satu jenazah di antaranya ditemukan di Kabupaten Pegunungan Bintang dan satu jasad lainnya di temukan di Muara Kum.
Kemudian, lima jenazah ditemukan di dua titik di Kampung Binki. Namun pada hari kedua p, lantaran cuaca buruk, prosesi evakuasi hanya membawa dua jenazah yang masing-masing dibawa ke RSUD Boven Digoel dan ke RSUD Dekai. Sedangkan lima jenazah lainnya baru dapat dibawa untuk identifikasi pada Sabtu.
Selanjutnya pada hari ketiga operasi evakuasi, pasukan gabungan kembali menemukan dua jenazah korban yang berada di Tanjung Pamali. Petugas yang menemukan dua jasad langsung melakukan evakuasi pada hari ini juga.
“Total jenazah masyarakat sipil penambang emas yang menjadi korban kekejaman KKB berjumlah 11 (orang). Dari jumlah tersebut empat jenazah sudah dilakukan evakuasi pada hari sebelumnya. Dan tujuh jenazah lainnya akan dievakuasi hari ini,” kata Faizal dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Bhayangkara Jayapura diterbangkan ke RSUD Dekai untuk melakukan visum dan autopsi terhadap jenazah yang sudah ditemukan pada hari pertama. Dari identifikasi diketahui dua jenazah tercatat atas nama Wawan yang ditemukan di Camp 22 dan atas nama Stenli yang ditemkan di Muara Kum.
Sedangkan jenazah lainnya, masih akan menunggu proses visum, dan identifikasi. Selain mengevakuasi jenazah korban pembantaian separatis bersenjata, pasukan gabungan juga berhasil mengevakuasi dua warga yang sempat disandera.
Kedua sandera tersebut adalah Daniel Nabyal yang merupakan Tuan Dusun atau Kepala Dusun Muara Kum dan istrinya Makdalena Olivia Masela alias Gebi. Pasangan suami istri tersebut dievakuasi dengan selamat pada Jumat, setelah OPM mengetahui Daniel merupakan Orang Asli Papua (OAP).
“Keduanya sebelumnya disandera oleh KKB namun dilepaskan setelah KKB mengetahui bahwa Bapak Daniel merupakan orang asli Papua di Yahukimo. Mereka dievakuasi menggunakan helikopter dan selamat sampai ke Dekai,” ujar Faizal.
Sumber: Republika
Editor: Agung