
J5NEWSROOM.COM, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, meyakini bahwa dibukanya kembali rute internasional di Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang, akan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayahnya. Optimisme ini didasari hasil survei Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng mengenai intensitas perjalanan luar negeri pelaku usaha.
Dari 172 responden yang sebagian besar merupakan pengusaha, sebanyak 98 orang memilih Bandara Ahmad Yani sebagai pilihan utama. Menariknya, sebagian besar dari mereka berasal dari luar negeri seperti China, Singapura, Taiwan, Hong Kong, dan Korea Selatan.
Kepala DPMPTSP Jateng, Sakina Rosellasari, mengungkapkan bahwa nilai investasi dari sektor Penanaman Modal Asing (PMA) di Jawa Tengah sepanjang 2024 mencapai Rp8,67 triliun, dengan Singapura menjadi investor terbesar. Ia pun optimistis pembukaan rute internasional akan meningkatkan arus investasi dan mempercepat perputaran ekonomi.
Terlebih lagi, Jawa Tengah saat ini memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal yang menjadi daya tarik bagi investor asing. Oleh karena itu, Sakina menekankan pentingnya membuka rute penerbangan tidak hanya ke Singapura, tetapi juga ke negara-negara lain seperti Tiongkok, Taiwan, dan Korea Selatan yang berperan besar dalam investasi di provinsi ini.
Upaya Gubernur Ahmad Luthfi untuk mengembalikan status Bandara Ahmad Yani menjadi internasional akhirnya terwujud. Sejak 25 April 2025, bandara ini kembali menyandang status internasional berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 26 Tahun 2025.
Pembukaan rute internasional tersebut disambut positif oleh sejumlah maskapai penerbangan. Sejumlah perusahaan seperti AirAsia, Scoot, dan Malindo telah menyatakan kesiapannya untuk melayani penerbangan dari Semarang ke luar negeri.
Editor: Agung

