PM Spanyol Desak Israel Dikeluarkan dari Eurovision Karena Agresi di Gaza

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. (Foto: Net)

J5NEWSROOM.COM, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez kembali menarik perhatian internasional setelah meminta agar Israel dilarang ikut serta dalam ajang-ajang budaya global, termasuk kontes musik Eurovision. Pernyataan itu ia sampaikan sebagai bentuk kecaman atas operasi militer Israel yang masih berlangsung di Gaza.

Dalam konferensi pers yang digelar di Madrid pada Senin, 19 Mei 2025, Sanchez mengkritik ketimpangan sikap dunia dalam menanggapi konflik global.

“Kita tak boleh membiarkan adanya standar ganda, bahkan di dunia budaya. Ketika Rusia dikeluarkan dari Eurovision karena menginvasi Ukraina, tak seorang pun terkejut. Maka, Israel pun seharusnya tak dilibatkan,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Sanchez selama ini dikenal sebagai tokoh yang keras mengkritik kebijakan Israel terhadap Palestina. Ia juga mengajak kalangan seniman untuk bersikap lebih berani dalam memperjuangkan demokrasi dan perdamaian.

“Kita butuh seniman yang membela prinsip, bukan budaya yang bungkam dalam menghadapi ketidakadilan,” katanya lagi.

Tahun ini, kontroversi kembali menyelimuti Eurovision yang digelar di Basel, Swiss. Meski penyanyi asal Austria, JJ, keluar sebagai pemenang, Yuval Raphael dari Israel menyedot perhatian karena meraih dukungan pemirsa terbanyak. Namun, keikutsertaan Israel menuai kecaman dari kelompok pro-Palestina yang mendesak agar negara itu dikeluarkan karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Gaza.

Berdasarkan laporan otoritas kesehatan di Gaza, lebih dari 53.000 warga Palestina meninggal dunia sejak Israel melancarkan operasi militer sebagai balasan atas serangan Hamas pada Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang di pihak Israel.

Pada hari yang sama, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan Israel akan tetap mempertahankan kontrol atas seluruh Jalur Gaza. Pernyataan tersebut memicu kecaman dari sejumlah negara Eropa, termasuk Spanyol.

Spanyol sendiri telah menghentikan penjualan senjata ke Israel sejak 2023 dan bersama Norwegia serta Irlandia mengakui negara Palestina secara resmi pada 2024.

Pernyataan Sanchez kali ini semakin menegaskan posisi Spanyol sebagai negara yang lantang menuntut pertanggungjawaban Israel, tak hanya dalam aspek politik tetapi juga di ranah budaya dan hiburan.

Editor: Agung