
J5NEWSROOM.COM, China menanggapi keras pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang membandingkan konflik Ukraina dengan situasi di Taiwan. Melalui unggahan Kedutaan Besar China di Singapura, Beijing menilai pernyataan Macron tidak pantas dan menudingnya menerapkan standar ganda dalam isu geopolitik.
China menegaskan bahwa menyamakan Taiwan dengan Ukraina merupakan hal yang tidak dapat diterima. Tanpa menyebut nama secara langsung, unggahan tersebut menyindir Macron dengan mencantumkan fotonya saat berbicara di forum keamanan regional di Singapura.
Komentar China muncul setelah Macron mengingatkan para pejabat pertahanan Asia bahwa invasi Rusia ke Ukraina bukan isu yang jauh dari kawasan. Ia mempertanyakan respons dunia jika kejadian serupa terjadi di Taiwan atau Filipina.
Menanggapi itu, China menegaskan bahwa isu Taiwan merupakan urusan dalam negeri yang tidak seharusnya dicampuri pihak luar. Beijing kembali menegaskan prinsip satu China dan menolak segala bentuk campur tangan asing.
Dalam forum yang sama, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth memperingatkan tentang persiapan militer China yang dianggap sebagai ancaman keseimbangan kawasan Asia. Ia menuduh Beijing sedang mempersiapkan kekuatan ofensif untuk menyerang Taiwan dan melakukan latihan militer yang bersifat realistis.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini China tidak mengirimkan pejabat tinggi militernya ke forum tersebut, melainkan hanya mengutus delegasi akademisi militer tingkat rendah.
Editor: Agung

