Meneropong Idul Adha dan Esensinya

Siswi MAN 1 Kota Batam, Naila Ahmad Farah Adiba. (Foto: J5NEWSROOM.COM)

Oleh: Naila Ahmad Farah Adiba

JIKA mendengar kata Idul Adha, apa yang terlintas dalam benak kalian? Apakah daging, hewan kurban, atau yang lainnya? Karena selama ini kita memang hanya menyaksikan bahwa seremonial hari raya Idul Adha itu hanyalah sekadar banyaknya daging hewan kurban.

Padahal, esensi sebenarnya dari hari raya Idul Adha lebih dari itu. Jika kita kilas balik kepada sejarah awal mula syariat qurban dilaksanakan, maka kita akan mendapati sebuah kisah yang tak hanya menggugah, tapi juga memberikan banyak hikmah.

Kita bisa menyaksikan bagaimana Nabi Ibrahim dan juga Nabi Ismail senantiasa menaati perintah Allah Swt. Meskipun perintah itu terkesan tak masuk akal. Tapi, karena itu datangnya dari Sang Pencipta, maka Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yakin bahwa perintah ini pasti memiliki kebaikan.

Walaupun pada akhirnya, yang dikurbankan itu diganti oleh domba, namun ada satu pelajaran yang Allah ingin kita mengambilnya. Allah memang tidak mengambil Ismail saat itu. Tapi Allah mengajarkan agar kita melepaskan rasa kepemilikan atas segala yang kita miliki.

Dan hal ini sangat bisa untuk kita implementasikan di zaman sekarang. Bagaimana kita meneladani tentang ketaatan, pengorbanan, dan bagaimana membentuk karakter kepemimpinan yang akan bermanfaat untuk perbaikan peradaban.

Tak hanya itu. Saudara kita di P4l3stina juga memberikan pelajaran yang sangat berarti. Bahwa kemerdekaan itu harus ditebus dengan pengorbanan. Jika kita di belahan bumi lainnya berkurban dengan hewan, maka mereka berkurban dengan anggota keluarga mereka atau bahkan dengan diri mereka sendiri.

Maka, setelah ini jangan hanya menganggap bahwa hari raya Idul Adha itu sekadar seremonial tahunan belaka. Melainkan ia juga memiliki sebuah esensi tersendiri tentang ketaatan, pengorbanan, dan proses pembentukan karakter kepemimpinan.

Mulailah dari diri kita sendiri. Biasakan untuk senantiasa istiqomah dalam melakukan perintah yang telah Allah tetapkan di dalam Al-Qur’an. Sebarkan kebaikan di lingkungan sekitar. Jadilah orang yang bermanfaat bagi yang lainnya. Karena salah satu kriteria manusia yang terbaik adalah ia yang bisa bermanfaat untuk manusia lainnya.

Kemudian juga masyarakat. Kita harus bersama-sama memaknai tentang esensi Idul Adha. Agar masyarakat tersadarkan bahwa hari raya kurban bukan sekadar mengorbankan hewan, tapi juga ego, hawa nafsu, dan keinginan yang senantiasa membelenggu jiwa.

Dan hal ini tidak akan berjalan dengan sempurna jika salah satu elemen terpenting dalam kehidupan tidak ikut serta memperbaiki kehidupan. Elemen itu adalah negara. Negara ini harus memberikan edukasi dan menyediakan pelayanan terbaiknya agar seluruh masyarakat bisa melaksanakan ketaatan dengan paripurna tanpa hambatan.

Untuk mewujudkan negara yang seperti itu, maka dibutuhkan penerapan syariat secara sempurna agar pemimpin sadar bahwa ia bukan sekadar tuan yang harus dilayani, tapi ia adalah pelayan yang seharusnya menyediakan yang terbaik untuk seluruh rakyatnya.

Sehingga jika seluruh elemen telah bersatu, maka esensi dari Idul Adha ini akan bisa berjalan dengan lancar dan menjadi sebuah pembelajaran yang akan bermanfaat bagi kita dalam mengarungi kehidupan.

Wallahu a’lam bish shawab.

Penulis adalah Siswi MAN 1 Kota Batam