
J5NEWSROOM.COM, Iran kembali meluncurkan serangan rudal ke wilayah Israel, menyasar pusat kota Tel Aviv dan kawasan Haifa pada Senin pagi, 16 Juni 2026 waktu setempat. Serangan ini menewaskan empat orang dan menyebabkan luka-luka pada sekitar 74 orang lainnya, sebagian besar mengalami cedera ringan.
Serangan tersebut merupakan respons atas aksi militer Israel yang lebih dulu menggempur Teheran, dengan target markas Pasukan Quds dari Garda Revolusi Iran (IRGC) serta titik peluncuran rudal di berbagai wilayah Iran.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang saat ini sedang menuju Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada, menyampaikan harapannya agar konflik bisa segera diredakan lewat kesepakatan damai. Namun, ia juga menyatakan bahwa “kadang-kadang, mereka memang harus berperang.”
Menurut laporan Reuters dan Associated Press, Trump dikabarkan sempat memveto rencana Israel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, guna mencegah eskalasi lebih jauh.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Iran melaporkan bahwa serangan udara Israel sejak awal konflik telah menewaskan sedikitnya 224 orang, yang sebagian besar adalah warga sipil, dan melukai lebih dari 1.400 orang. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, menyebutkan bahwa 70 korban jiwa adalah perempuan dan anak-anak, serta masih ada anak-anak lain yang tertimbun puing-puing bangunan di Teheran.
Baqaei juga menuduh Israel menyebarkan disinformasi dengan mengklaim bahwa serangan mereka hanya menyasar target militer, padahal banyak permukiman sipil yang ikut terkena dampaknya.
Di pihak Israel, tercatat 13 korban jiwa dan sekitar 380 orang terluka sejak rangkaian serangan dimulai.
Editor: Agung

